Perancangan Fasilitas Kerja Ergonomis dengan Pendekatan Antropometri di Stasiun Kerja Pemotongan pada Home Industry Archio Bag

  • Muhammad Yunus 10070217010 Teknik Industri
  • Eri Achiraeniwati Fakultas Teknik, Teknik Industri, Universitas Islam Bandung
Keywords: Nordic Body Map (NBM), Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA), Perancangan Fasilitas Kerja

Abstract

Abstract. Home Industry Archio Bag is an industry which is engaged in the production of various types of bags in the city of Bandung, West Java. Production activities carried out by this company often experience production delays of an average of 6 to 7 days. This is caused by the high number of operator absences at cutting workstations, with a total of 6 days a month. The measurement method uses the Nordic Body Map (NBM) questionnaire and Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) to measure the level of work risk. The results of data processing show that the level of complaints experienced by operators occurred in several parts of the body such as the neck, wrists, shoulders, upper back and lower back with pain values in the range of 5-8. Design of work facilities in the form of a patterning and cutting table, adding cutting tool storage shelves and raw material storage shelves. This additional feature on the cutting table aims to minimize awkward postures for each work element that will be carried out by the cutting workstation operator. This proposal can change the operator's working attitude from bending and looking down to standing straight. This work facility is then modeled in CATIA for work risk analysis. The results of the analysis show that the final Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) score is on average 23-26 and the risk assessment results are at a low action level. Based on these results, it can be concluded that there is a reduction in operator work risk.

Abstrak. Home Industry Archio Bag merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang produksi berbagai jenis tas di Kota Bandung, Jawa Barat. Aktifitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan ini kerap mengalami keterlambatan produksi rata-rata 6 hingga 7 hari. Hal ini diakibatkan oleh tingginya jumlah ketidakhadiran operator pada stasiun kerja pemotongan, dengan total 6 hari dalam sebulan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat kuantitatif. Metode pengukuran menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) untuk pengukuran tingkat risiko kerja. Hasil pengolahan data menunjukan tingkat keluhan yang dialami operator terjadi pada beberapa bagian tubuh seperti leher, pergelangan tangan, bahu, punggung atas, dan punggung bawah dengan nilai rasa sakit berada pada rentang 5-8. Perancangan fasilitas kerja berupa meja pemolaan dan pemotongan, ditambahkan rak penyimpanan alat potong dan rak penyimpanan bahan baku. Penambahan fitur pada meja pemotongan ini bertujuan untuk meminimasi postur janggal pada setiap elemen kerja yang akan dilakukan oleh operator stasiun kerja pemotongan. Usulan tersebut dapat merubah sikap kerja operator yang semula membungkuk dan menunduk menjadi berdiri tegap. Fasilitas kerja ini kemudian dimodelkan kedalam CATIA untuk dianalisis risiko kerjanya. Hasil analisis menyebutkan bahwa skor Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) final score berada di rata-rata sebesar 23-26 dan hasil penilaian risikonya berada pada action level low. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya penurunan risiko kerja operator

References

[1] Supriyanto. (2006). Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Vol. 3, No,1: 1-16.
[2] Nurfajriah, N. dan Arifati, R. (2018) ‘Analisis Ergonomi pada Proses Pembuatan Tahu untuk Mengurangi Resiko Cidera Musculoskeletal Disorder (MSDs)’, Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management, 13(2), pp. 19–30. doi: 10.33005/tekmapro.v13i2.39.
[3] Luttmann A, Matthias J, Caffier G, Liebers F. Preventing Musculoskeletal Disorders in the Workplace. World Heal Organ Rep Geneva. 2003.
Published
2024-02-07