Perbaikan Kualitas dengan Meminimasi Cacat Produk Sepatu menggunakan Seven Tools dan Metode Triz

  • Muhammad Rachmad Arrazaq 10070217061 Teknik Industri
  • Mohamad Satori Teknik Industri
  • Dewi Shofi Mulyati Teknik Industri
Keywords: Casual Shoes, Seven Tools, TRIZ

Abstract

Abstract. CV Mulai Dari Sini (MDS) is a shoe manufacturer that implements the Make to Order (MTO) system, producing school shoes, work shoes, and casual shoes according to customer orders. However, the company is facing significant losses due to additional costs, rework time, and material losses because the percentage of defective products exceeds the established standards, resulting in a decrease in profits of up to 7% per year. The standard defect percentage is set at a maximum of 2% per month, but the average defect rate for casual shoes during 2018-2022 exceeded 3% per month. To solve this issue, research is conducted using Seven Tools and the TRIZ method. Identification reveals four types of defects in casual shoes: easily detachable glue, uneven stitching, scratches, and stains. Proposed solutions for improvement include directly admonishing operators, creating Standard Operating Procedures (SOP) for the stitching process, adding a press tool, improving lighting with desk lamps, and enhancing air circulation with floor production fans.

Abstrak. CV Mulai Dari Sini (MDS) adalah produsen sepatu yang menerapkan sistem Make to Order (MTO), memproduksi sepatu sekolah, sepatu kerja, dan sepatu kasual sesuai pesanan konsumen. Namun, perusahaan menghadapi kerugian signifikan akibat biaya tambahan, waktu pengerjaan ulang, dan kerugian material karena persentase produk cacat melebihi standar yang ditetapkan, menyebabkan penurunan keuntungan hingga 7% per tahun. Standar persentase cacat ditetapkan maksimal 2% per bulan, tetapi rata-rata cacat sepatu kasual selama 2018-2022 melebihi 3% per bulan. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan penelitian menggunakan Seven Tools dan metode TRIZ. Identifikasi menunjukkan empat jenis kecacatan pada sepatu kasual: lem mudah lepas, jahitan tidak rapi, bekas goresan, dan bekas noda. Solusi perbaikan termasuk memberikan teguran langsung kepada operator, membuat Standard Operating Procedure (SOP) untuk proses jahit, menambah alat press, meningkatkan pencahayaan dengan lampu meja, dan meningkatkan sirkulasi udara dengan kipas angin di lantai produksi.

References

[1] Afnisa, S. (2017). Pengaruh briefing dan pelatihan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada perusahaan Lanud Driving Range Medan. S1. Medan: Universitas Medan Area Medan.
[2] Ahyari, A. (2000). Manajemen produksi. Yogyakarta: BPFE-UGM.
[3] Ariani, D.W. (2020). Manajemen kualitas. Jakarta: Universitas Terbuka.
[4] Assauri, S. (2004). Manajemen produksi dan operasi. Edisi Revisi. Lembaga. Penerbit FE-UI.
[5] Astuti, A.F.A., Oemar, H., As’ad, N.R. (2017). Perbaikan kualitas proses pembuatan sepatu dengan metode Theory of Inventive Problem Solving (TRIZ) di PT Primarindo Asia Infrastructure TBK. Bandung. Prosiding Teknik Industri, 4(2), 356-363.
[6] Besterfield, D. H., Besterfield, G. H., Besterfield-Sacre, M., dan Urdhwareshe, R. (2012). Total quality management. Revised 3rd Ed. New Delhi: Dorling Kindersley.
[7] Dahlgaard, J. J., Kristensen, K., dan Kanji, G.K. (2007.). Fundamentals of total quality management: process analysis and Improvement. London: Taylor & Francis
[8] Daryus, A, 2007. Manajemen pemeliharaan mesin. Jakarta: Universitas Dharma Persada.
[9] Feigenbaum, A.V. (1991). Total quality control. 3rd Ed. New York: McGraw Hill.
[10] Fitiriana, R., Sari, D.K., dan Habyba, A. N. (2021). Pengendalian dan penjaminan mutu. Banyumas: Wawasan Ilmu.
[11] Gadd, K. (2011). TRIZ for engineers: enabling inventive problem solving. New York: John Wiley & Sons, Ltd.
[12] Gaspersz, V. (2006). Total quality management. Jakarta: PT Gramedia Utama.
[13] Haines-Gadd, L. (2016). TRIZ for dummies. New York: John Wiley & Sons, Ltd.
[14] Heizer, J. dan Render, B. (2006). Operations management. 8th Ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
[15] Herdiyansah, P., Satori, M., dan Bachtiar, I. (2019). Usulan perbaikan kualitas untuk meminimasi cacat filter oli dengan menggunakan metode TRIZ di CV Grand Manufacturing Indonesia. Prosiding Teknik Industri, 5(2), 377-383.
[16] Junaedi, D. dan Cholisana, A. (2021). Perancangan visual display informasi dengan pendekatan ergonomi. Jurnal Penelitian dan Aplikasi Sistem & Teknik Industri (PASTI), 15(2), 137-146.
[17] Juran, J. M. (1988). Juran's quality control handbook. New York: McGraw-Hill Inc.
[18] Kamaludin, Albaariq, R., Febriana, C., Pratama, V.A., Derajat, N.P., dan Budijono, A.P. (2023). Mesin press sepatu dengan teknologi electrical control unit berbasis jack screw system. IndonesianJournal of Engineering and Technology (INAJET), 6(1), 1-5.
[19] Kotler, P., dan Keller, K.L. (2016). Marketing management. New Jersey: Pearson Prectice Hall.
[20] Kusnadi, E. (2011). Check sheet dan fungsinya dalam pengendalian kualitas. [online] Tersedia pada: [Diakses 30 Desember 2023].
[21] Mitra, A. (2016). Fundamentals of quality control and improvement. 4rd Ed. New Jersey: John & Wiley Sons, Inc.
[22] Montgomery, D.C. (2013). Introduction to statistical quality control. 7th Ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.
[23] Petrov, V. (2019). TRIZ: theory of inventive problem solving. Switzerland: Springer Nature.
[24] Puspitasari, H., Susetyo, J., dan Khasanah, R. (2022). Usulan pengendalian kualitas untuk mengurangi produk cacat kemasan minyak telon, Jurnal Rekavasi, 10(1), 35-44.
[25] Pyzdek, T. dan Keller, P.A. (2014). The six sigma handbook. 4th Ed. New York:
[26] McGraw Hill Professional.
[27] Ramadhan, M. dan Suhartini. (2021). Analisis pengendalian kualitas produksi untuk mengurangi cacat pada produk sepatu menggunakan metode Six Sigma dan Kaizen. Matrik: Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi, 22(1), 55-64.
[28] Realyvásquez, A., García-Alcaraz, J. L., Satapathy, S., dan Díaz-Reza, J. R. (2023). The PDCA Cycle for Industrial Improvement. Switzerland: Springer Nature
[29] Rizki, A.A., Mulyati, D.S., dan Bachtiar, I. (2017). Perbaikan kualitas dengan minimasi cacat pada proses pengemasan obat solid menggunakan metode TRIZ, Prosiding Teknik Industri, 3(2), 284-291.
[30] Setiawati, W. (2015). Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) pada PT Sketsa Cipta Graha di Surabaya. Agora, 3(1), 514-522.
[31] Sobek II, D.K., dan Smalley, A. (2008). Understanding A3 thinking. New York: Taylor & Francis Group.
[32] Tannady, H. (2017). Manajemen sumber daya manusia.Yogyakarta: Graha Ilmu.
[33] Tobing, B. (2018). Buku panduan seven basic tools dan 8 langkah perbaikan. Deli Serdang: PT Medan Sugar Indsutri.
[34] Wahyuni, H.C. dan Sulistiyowati, W. (2021). Buku ajar pengendalian kualitas industri manufaktur dan jasa. Sidoarjo: Umsida Press P. Manajemen Pemasaran [Internet]. Jakarta: Indeks; 2005. Available from: https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=618936
[35] Djaslim S. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung: Linda Karya; 2003.
[36] Durianto D. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2001.
[37] A. Shimp T. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. 5th ed. Jakarta: Erlangga; 2000.
Published
2024-02-06