Identifikasi Keluhan Rasa Sakit pada Bagian Tubuh Pekerja Penimbangan dengan Menggunakan Nordic Body Map (NBM)

  • Muhammad Irvan Teknik Industri
  • Yanti Sri Rejeki Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Keywords: Postur Kerja, Nordic Body Map (NBM), Risiko Kerja

Abstract

Abstract. Work postures are said to be unergonomic, namely, if the spine is too bent, excessive reach and equipment do not match anthropometric measurements can result in a mismatch between workers, equipment, and the work environment. CV. Tasifa Jaya is a company engaged in the production of frozen food, namely meatballs. Based on initial interviews, weighing workers complained of pain in several parts of the body, especially in the neck, shoulders, upper back, lower back, buttocks, or thighs. The complaints can slow down the production process in the company and result in longer production time. This research uses a qualitative method. The measurement method uses the Nordic Body Map (NBM). NBM is used to identify complaints of pain felt in the worker's body. The results of the distribution of the NBM questionnaire on the neck and buttocks/thighs were rated 3, indicating a low-risk level, requiring rest with a longer duration of time to relieve pain. The upper back, lower back, and shoulders have a pain rating of 5, which has a moderate risk level and requires further treatment to relieve pain. when viewed from the work facilities used today, it will certainly be dangerous and allow the pain to continue to increase with the length of time working. One solution that can be done to reduce MSD complaints is to improve the work facilities used, to suit the conditions of workers. Improving work facilities plays an important role in increasing work comfort and productivity and reducing MSDs complaints. In addition to using ergonomic equipment, MSDs complaints can also be avoided by taking regular breaks and stretching to reduce stress on muscles and joints.

Abstrak. Postur kerja dikatakan tidak ergonomis yaitu jika tulang bagian belakang terlalu membungkuk, jangkauan berlebih dan peralatan tidak sesuai dengan ukuran antropometri dapat mengakibatkan terjadinya ketidaksesuaian antara pekerja, peralatan, serta lingkungan kerja. CV. Tasifa Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi makanan frozen food yaitu bakso. Berdasarkan wawancara awal pekerja bagian penimbangan mengeluhkan sakit pada beberapa bagian tubuh terutama pada bagian leher, bahu, punggung atas, punggung bawah, bokong atau paha. Keluhan yang dirasakan dapat memperhambat proses produksi di perusahaan dan mengakibatkan waktu produksi menjadi lebih lama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengukuran menggunakan Nordic Body Map (NBM). NBM digunakan untuk mengidentifikasi keluhan rasa sakit yang dirasakan pada tubuh pekerja. Hasil penyebaran kuesioner NBM pada bagian leher dan bokong/paha dinilai 3, menunjukkan level risiko rendah, diperlukan istirahat dengan durasi waktu yang lebih lama untuk menghilangkan rasa sakit. Punggung atas, punggung bawah dan bahu memiliki penilaian rasa sakit mencapai 5, dimana memiliki level risiko sedang dan diperlukan penanganan lebih lanjut untuk menghilangkan rasa sakit. jika dilihat dari fasilitas kerja yang digunakan saat ini, tentunya akan berbahaya dan memungkinkan rasa sakit akan terus bertambah seiring lamanya waktu berkerja. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan MSDs yaitu melakukan perbaikan fasilitas kerja yang digunakan, agar sesuai dengan kondisi pekerja. Perbaikan fasilitas kerja berperan penting untuk meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja serta sebagai upaya untuk mengurangi keluhan MSDs. Selain menggunakan peralatan ergonomis, keluhan MSDs juga dapat dihindari dengan melakukan istirahat dan peregangan secara teratur untuk mengurangi tegangan pada otot dan sendi.

References

[1] Sanjaya, K. T., Wirawan, N. H. dan Adenan, B., 2018. Analisis postur kerja manual material handling menggunakan Biomekanika dan Niosh, Jati Unik: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri, [e-journal] 1(2), 70–80.
[2] Sulaiman, F. dan Sari, Y. P., 2016. Analisis postur kerja pekerja proses pengesahan batu akik dengan menggunakan metode REBA. Jurnal Teknovasi, [e-journal] 3(1), 16–25.
[3] Jufrizen dan Hadi, F. P., 2021. Pengaruh fasilitas kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja. Sains Manajemen, [e-journal] 7(1), 35–54.
[4] Bridger, R. S., 2018. Introduction to human factors and ergonomics. 4th ed. London: CRC Press.
[5] Shakira, M. A., Achiraeniwati, E. dan Rejeki, Y. S., 2021. Perancangan keranjang daun teh yang ergonomis untuk meminimasi risiko kerja, Prosiding Teknik Industri, [e-journal] 7(1), 116–123.
[6] Devi, T., Purba, I. G. dan Lestari, M., 2017. Faktor risiko keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada aktivitas pengangkutan beras di PT Buyung Poetra Pangan Ogan Ilir, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, [e-journal] 8(2), 125–134.
[7] Rejeki, Y. S. et al. 2019 “The design of manual packaging work station based on workers’ dimension in beverage industry.” doi: 10.1088/1757-899X/830/4/042014.
[8] Kusmindari, C. D., Oktaviana, R. dan Yuliwati, E., 2014. Aplikasi nordic body map untuk mengurangi musculoskeletal disorder pada pengrajin songket,” Jurnal Ilmiah Tekno, [e-journal] 11(1), hal. 65–76.
[9] Iridiastadi, H. dan Yassierli, 2014. Ergonomi suatu pengantar. 1st ed. Diedit oleh Nia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[10] Nurmianto, E. 2008. Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya. Ratodi, M (2015) Metode Perancangan Arsitektur.
[11] Kuswana, D. W. S., 2014. Ergonomi dan K3. 1st ed. Diedit oleh P. Latifah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[12] Rachmawati, M. R. et al. 2006. Nyeri musculoskeletal dan hubungannya dengan kemampuan fungsional fisik pada lanjut usia, 25(4).
Published
2024-02-03