https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/issue/feed Bandung Conference Series: Economics Studies 2024-03-28T21:13:47+08:00 Unang Arifin uptpublikasi@unisba.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Bandung Conference Series: Economics Studies </strong>merupakan wadah publikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang Ilmu Ekonomi yang telah dipresentasikan pada Seminar Nasional UNISBA yang diselenggarakan tahunan oleh UPT Publikasi Ilmiah Universitas Islam Bandung. <strong><a title="BCSES" href="https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES" target="_blank" rel="noopener">BCSES</a> </strong>ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN <a title="ISSN BCSES" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220214211595835" target="_blank" rel="noopener">2828-2558</a> yang diterbitkan oleh <a title="UPT Publikasi" href="https://portal-publikasi.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">UPT Publikasi Ilmiah</a>,&nbsp;<a title="unisba" href="https://www.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Islam Bandung</a>. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-<em>indeks</em>&nbsp;di&nbsp;<a title="GS" href="https://scholar.google.com/citations?user=l9Fm52wAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a>,&nbsp;<a title="Id Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/27851" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>,&nbsp;<a title="doi" href="https://search.crossref.org/?q=unisba&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a>, dan&nbsp;<a title="DOAJ" href="https://doaj.org/search/journals?ref=quick-search&amp;source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22bibjson.publisher.name.exact%22%3A%5B%22Universitas%20Islam%20Bandung%22%5D%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22query_string%22%3A%7B%22query%22%3A%22universitas%20islam%20bandung%22%2C%22default_operator%22%3A%22AND%22%2C%22default_field%22%3A%22bibjson.publisher.name%22%7D%7D%7D%7D%7D" target="_blank" rel="noopener">DOAJ</a>. &nbsp;Terbit setiap <strong>Maret</strong> dan <strong>September.</strong></p> https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12514 Potensi Ketahanan Pangan dalam Mendukung Penanganan Stunting di Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang 2024-03-22T15:20:39+08:00 Ai Komariah aikomariah65@gmail.com Lia Amalia aikomariah65@gmail.com Edang Juliana aikomariah65@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> Indonesia ranks 4th as the largest contributor to stunting after India, Nigeria, and Pakistan. Stunting is a major threat to the quality of Indonesian society. Not only does it interfere with physical growth, children also experience impaired brain development that will affect their abilities and achievements. Therefore, attention is needed by many parties to efforts to overcome stunting. The location of the targeted village in this activity is Haurngombong village, Pamulihan District, Sumedang Regency. The method of activity is in the form of observation and direct interviews in the field and counseling. The goal is to dig deeper into stunting conditions in the village, so that preventive measures can be determined, especially those based on food security.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai negara penyumbang <em>stunting</em> terbesar setelah India, Nigeria, dan Pakistan. <em>stunting</em> merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. Oleh karena itu, diperlukan perhatian oleh banyak pihak terhadap upaya penanangan <em>stunting. </em>Lokasi desa yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Metode kegiatan berupa observasi dan wawancara langsung di lapangan dan penyuluhan. Tujuannya untuk menggali lebih dalam kondisi <em>stunting </em>di desa tersebut, agar bisa ditentukan langkah pencegahannya khususnya yang berbasis ketahanan pangan.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12515 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Sampah Organik untuk Menghasilkan Pakan Ternak di Desa Situraja Utara Sumedang 2024-03-26T15:59:01+08:00 Azhar Affandi azhar.affandi@unpas.ac.id Eddy Jusuf azhar.affandi@unpas.ac.id Asep Dedy Sutrisno azhar.affandi@unpas.ac.id Dindin Abdurohim BS azhar.affandi@unpas.ac.id Win Hendrawan azhar.affandi@unpas.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Waste management problems are still in the spotlight, one of which is at the waste management site in Situraja Utara Village, Situraja District, Sumedang Regency. Among others, waste is mixed and has not been sorted, people's behavior of burning waste, and lack of garbage cans. The community service team empowers the community in terms of waste management, especially organic waste. Social and economic approaches are carried out in order to shape the motivation and environmental awareness of the community. This activity aims to encourage the manufacture of superior village products, through processing waste into fish or livestock feed with bioconversion methods. The results of activities are in the form of assistance in making products to setting marketing targets. The potential of waste management site in Situraja Utara village to produce economically valuable products must be encouraged to be sustainable.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Permasalahan pengelolaan sampah masih menjadi sorotan, salah satunya di Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) di Desa Situraja Utara Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Antara lain sampah tercampur dan belum dilakukan pemilahan, perilaku masyarakat kebiasaan membakar sampah, dan kurangnya tong sampah. Tim pengabdian masyarakat melakukan pemberdayaan masyarakat salam pengelolaan sampah khususnya sampah organik. Pendekatan secara sosial dan ekonomi dilakukan agar membentuk motivasi dan kesadaran lingkungan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan mendorong pembuatan produk unggulan desa, melalui pengolahan sampah menjadi pakan ikan atau ternak dengan metode biokonversi. Hasil kegiatan berupa pendampingan pembuatan produk sampai dengan menetapkan target pemasaran. Potensi TPS Situraja Utara untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis harus didorong agar berkelanjutan.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12516 Adopsi Ekonomi Sirkular Menuju ‘Zero Poverty’ di Desa Margamukti Kabupaten Sumedang 2024-03-28T21:13:47+08:00 Atih Rohaeti Dariah ardariah.68@gmail.com Hilwati Hindersah ardariah.68@gmail.com M. Samsuri ardariah.68@gmail.com A. Harits Nu’man ardariah.68@gmail.com Darman Puja Kurniawan ardariah.68@gmail.com Neng Dewi Himayasari ardariah.68@gmail.com Nadya Safitri ardariah.68@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> English translation.&nbsp;The circular economy has become a business model trend in responding to environmental problems and towards sustainable business. Community service activities are carried out in Margamukti Village, Sumedang Regency by carrying out the concept of circular economy. The typology of Margamukti Village area located on the outskirts of the capital city of Sumedang, is rice fields where the function of space is dominated for agricultural land. The Margamukti Village Government has tried to adopt the circular economy concept contained in the Margamukti Village Circular Economy Innovation Profile document. This article will discuss how the adoption of a circular economy that can optimize the potential of the leading economy while creating employment opportunities and reducing poverty, which will be outlined in a more structured plan document and put forward a buttom-up approach. There are four methods in this activity, namely, content analysis, deductive method, focus group discussion, and mentoring process. Some analysis of the results of activities includes proposals to identify the entrepreneurial potential of farmer groups. In the profile document, there is also no monitoring of evaluation, no duration of time and no achievement indicators. This means that profile documents need to be refined by accommodating all findings from the results of this service into a roadmap.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Ekonomi sirkular telah menjadi <em>trend</em> model bisnis dalam merespon masalah lingkungan hidup dan menuju bisnis berkelanjutan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Desa Margamukti Kabupaten Sumedang dengan mengusung konsep ekonomi sirkular. Tipologi wilayah Desa Margamukti yang terletak di pinggiran Ibu Kota Sumedang adalah persawahan dimana fungsi ruang didominasi untuk lahan pertanian. Pemerintah Desa Margamukti sudah mencoba mengadopsi konsep ekonomi sirkular yang tertuang dalam dokumen Profil Inovasi Sirkular Ekonomi Desa Margamukti. Artikel ini akan membahas bagaimana adopsi ekonomi sirkular yang dapat mengoptimalkan potensi ekonomi unggulan sekaligus menciptakan kesempatan kerja dan menurunkan kemiskinan, yang akan dituangkan dalam dokumen rencana yang lebih terstruktur dan mengedepankan pendekatan <em>buttom-up</em>. Terdapat empat metode dalam kegiatan ini yakni, <em>content analysis</em>, metode deduktif, diskusi kelompok terfokus, dan proses pendampingan. Beberapa analisis hasil kegiatan antara lain berupa usulan untuk identifikasi potensi kewirausahaan kelompok peternak. Dalam dokumen profil juga tidak terdapat bagaimana monitoring evaluasi, tidak ada durasi waktu dan tidak ada indikator capaian. Artinya dokumen profil perlu disempurnakan dengan mengakomodir seluruh temuan dari hasil pengabdian ini ke dalam sebuah <em>roadmap</em>.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12517 Upaya Penanggulangan Stunting Melalui Pengembangan Usaha Mikro Pangan di Desa Cileles Kecamata Jatinangor Kabupaten Sumedang 2024-03-21T16:29:41+08:00 Dede Kardaya dede.kardaya@unida.ac.id Mohamad Ali Fulazzaky dede.kardaya@unida.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> The existence of food MSMEs is very supportive in efforts to overcome stunting through improving and improving nutritional status by providing food sources of energy, protein, vitamins and minerals. Cileles Village, located in Jatinangor District, Sumedang Regency, is a village designated as a place for the implementation of community service programs for LLDIKTI region IV universities in micro business development. Therefore, Djuanda University, through the Independent College Program Gotong Royong Membangun Desa LLDIKTI Region IV in 2023 carried out Community Service in Cileles Village, Jatinangor District, Sumedang Regency for 4 months. The data collected were tabulated, classified, and analyzed descriptively. Determination of stunting toddlers using the Child Anthropometric Standard Index indicator. The results of the data analysis showed that there was greater growth or weight gain relative to growth or height gain so that the body mass index was high in children aged 1-12 months. There were 16 very short children and 57 children classified as short. There are 3 malnourished children and 4 children at risk of overnutrition. It is concluded that stunting prevention efforts in Cileles Village, Jatinagor Subdistrict, Sumedang Regency can be implemented by providing nutritious food sources of energy, protein, vitamins, and minerals through food UMKM available for both pregnant women and children under five.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Keberadaan UMKM makanan sangat mendukung dalam upaya penanggulangan stunting melalui perbaikan dan peningkatan status gizi dengan pengadaan makanan sumber energi, protein, vitamin, dan mineral. Desa Cileles yang terletak di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang merupakan desa yang ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi LLDIKTI wilayah IV dalam pengembangan usaha mikro. Oleh karena itu, Universitas Djuanda, melalui Program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa LLDIKTI Wilayah IV tahun 2023 melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Cileles Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang selama 4 bulan. Data yang berhasil dihimpun, ditabulasi, diklasifikasikan, dan dianalisis secara deskriptif. Penentuan balita stunting menggunakan indikator Indeks Standar Antropometri Anak. Hasil dari analisis data memperlihatkan terjadi pertumbuhan atau pertambahan bobot badan yang lebih besar relatif terhadap pertumbuhan atau pertambahan tinggi badan sehingga indeks masssa tubuhnya tinggi pada anak kisaran umur 1 – 12 bulan. Ada 16 anak yang sangat pendek dan 57 anak tergolong pendek . Anak yang kurang gizi ada 3 orang dan 4 anak berisiko gizi lebih. Disimpulkan bahwa Upaya penanggulangan stunting di Desa Cileles Kecamatan Jatinagor Kabupaten Sumedang dapat dilaksanakan dengan penyediaan makanan bergizi sumber energi, protein, vitamin, dan mineral melalui UMKM makanan yang tersedia baik bagi ibu hamil maupun anak balita.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12518 Pengelolaan Sampah Terintegrasi Ketahanan Pangan di Desa Sukasari Kabupaten Sumedang 2024-03-21T16:30:07+08:00 Retno Dwi Marwati rdwimarwati@icloud.com Yosep Nurdjaman Alamasyah cepyosep@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> Waste is the remains of an item or product that is no longer used. anymore. However, this waste can also be recycled into something that can be useful for human life. useful for human life. If waste is not managed properly, then this waste will become a problem for human life, because this waste can cause the growth of diseases that will attack the human body. can cause the growth of diseases that will attack humans, besides that, this waste will also cause unpleasant odors in our environment. This is certainly a problem for the community environment, because if the local authorities and the community do not move to find a solution, then this is a problem. local officials and the community do not move to find a solution in handling waste, then the threat of disease for the community is already waste, then the threat of disease for the community is in sight. As what happened in Sukasari Village, Sukasari Sub-district, Sumedang Regency. Household garbage that continues to accumulate every day, if there is no serious handling from the village government, then the threat of disease for the community is at hand. serious handling from the village government, then it will become a sharp a sharp bullet to the Public Health of Sukasari village. One of the treatments that must be done by officials and residents is how the garbage can be managed properly, for example recycled so that it becomes a useful product for the life of the village. a product that is useful for the community's life and increases food security for the community. food security for the community. Data collection, both sourced from the results of analysis of KKN students, then information from Sukasari village cadres, and Sukasari villagers. Sukasari villagers, used as data with descriptive analysis method, to realize food security-based waste management for the community. to realize waste management based on food security for community welfare.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Sampah adalah sisa-sisa sebuah barang atau produk yang sudah tidak digunakan lagi. Akan tetapi sampah ini juga bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Apabila sampah tidak dikelola dengan baik, maka sampah ini akan menjadi masalah buat kehidupan manusia, karena sampah ini dapat menyebabkan tumbuhnya penyakit yang akan menyerang kepada manusia, selain itu juga sampah ini akan menyebabkan bau yang tidak sedap di lingkungan kita. Hal ini tentunya menjadi masalah bagi lingkungan masyarakat, sebab apabila aparat setempat dan Masyarakat tidak bergerak untuk mencari solusi dalam penanganan sampah, maka ancaman penyakit bagi Masyarakat sudah di depan mata. Seperti halnya yang terjadi di Desa Sukasari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Sampah-sampah rumah tangga yang setiap hari terus menumpuk, apabila tidak ada penanganan yang serius dari pemerintah desa, maka hal tersebut akan menjadi peluru tajam terhadap Kesehatan Masyarakat desa Sukasari. Salah satu penanganan yang mesti dilakukan oleh aparat dan warga yakni bagaimana caranya sampahsampah tersebut bisa dikelola dengan baik, misalnya didaur ulang sehingga menjadi sebuah produk yang bermanfaat bagi kehidupupan Masyarakat dan meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat. Pengumpulan data, baik bersumber dari hasil Analisa para mahasiswa KKN, kemudian informasi dari para kader desa Sukasari, dan warga desa Sukasari, dijadikan sebagai data dengan metode deskriptif analisis, untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berbasis ketahanan pangan bagi kesejahteraan Masyarakat.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12519 Penyuluhuan Budi Daya Ternak Sapi Strategi Alternatif Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Desa Pawenang Kecamatan Jati Nunggal Kabupaten Sumedang 2024-03-21T16:30:25+08:00 Endang Komara endangkomara@uninus.ac.id Hanafiah nhanafiah59@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> The problem of increasing the Human Development Index in Pawenang Village, Jatinunggal District, Sumedang Regency is still faced with various obstacles including the disparity in accessibility of education, disparity in healthy living, and disparity in income per capita for a decent life that is not yet evenly distributed. One of the alternative strategies to boost these problems is the need for counseling which aims to refresh as well as to share problems, knowledge, experiences, and solutions related to cattle cultivation, both related to feed management (Feeding), breeding / breeding (Breeding) and Maintenance Management. The method used was Seminar-shaped counseling delivered to 50 (fifty) farmers at the Pawenang Village Hall whose participants were mostly sheep, goat and cattle farmers. This activity is expected to be an inspiration and solution towards increasing per capita income, increasing Expected Years of Schooling (HLS) and Average Years of Schooling (RLS), as well as increasing life expectancy and healthy living in Pawenang Village, Jatinunggal District, Sumedang Regency.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Permasalaham peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Desa Pawenang Kecamatan Jatinunggal Kabipaten Sumedang masih dihadapkan kepada berbagai kendala diantaranya masih adanya dispariritas aksesibilitas pendidikan, disparitas hidup sehat, dan disparitas pendapatan perkapita untuk hidup layak yang belum merata. Salah satu trategi alternative untuk mendongkrak masalah tersebut perlu adanya penyuluhan yang bertujuan dalam rangka penyegaran kembali sekaligus&nbsp;&nbsp; untuk berbagi masalah, pengetahuan, pengalaman, dan solusia berkaitan Budi Daya Ternak sapi, baik berkaitan dengan pengelolaan pakan <em>(Feeding)</em>, pengembang biakan/pembibitan <em>(Breeding)</em> maupun Manajemen Pemeliharaan. Metode yang digunakan berupa Penyuluhan berbentuk Seminar yang disampaikan kepada 50 (lima puluh) peternak di Balai Desa Pawenang yang pesertanya mayoritas sebagai peternak domba, kambing dan peternak sapi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan solusi menuju peningkatan pendapatan perkapita, peningkatan Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), serta peningkatan harapan hidup dan hidup sehat di Desa Pawenang Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12520 Pengolahan Sampah dengan Alat Pembakar Sampah Tanpa Asap (APSTA) di Desa Ganeas Kabupaten Sumedang 2024-03-26T16:06:09+08:00 Etih Hartati etih@itenas.ac.id Waluyo etih@itenas.ac.id Bali Widodo etih@itenas.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> One of the tridarma of higher education is community service. This article presents community service activities in Ganeas Village, Ganeas District, Sumedang Regency, West Java Province. The activities carried out in the form of counseling for the people of Ganeas Village were attended by mothers and fathers. The counseling material is in the form of an explanation of what waste is, types of waste, waste management objectives, waste reduction, handling, waste processing, smokeless waste burner (APSTA). The method of designing a smokeless waste burning device uses the assembly method of a smokeless waste burner. Tool assembly is putting together all the components that have been prepared and measured according to calculations so that they become a single unit of equipment that is ready to be operated. The use of APSTA is the right solution because with this tool there is no smoke that pollutes the environment. APSTA consists of components of a waste burning furnace equipped with a door to enter the garbage and ash collection room, motor, chimney, blower, water storage tank. The counseling was attended by about 45 women and 10 men. The results of this activity are the availability of APSTA technology, increasing community knowledge about APSTA and handling waste in Ganeas Village.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Salah satu tridarma pergurian tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Artikel ini menyajikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, di Desa Ganeas Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan bagi masyarakat Desa Ganeas yang dihadiri oleh ibu-ibu dan bapak-bapak. Adapun materi penyuluhan berupa penjelasan tentang apa sampah itu, jenisnya sampah, tujuan pengelolaan sampah, pengurangan, penanganan, pengolahan sampah, alat pembakar sampah tanpa asap (APSTA). Metode perancangan alat pembakaran sampah tanpa asap menggunakan metode perakitan alat pembakar sampah tanpa asap. Perakitan alat adalah menyatukan seluruh komponen-komponen yang sudah disiapkan dan diukur sesuai perhitungan sehingga menjadi satu kesatuan alat yang siap untuk dioperasikan. Penggunaan APSTA adalah solusi tepat karena dengan alat tersebut tidak ada asap yang mencemari lingkungan. APSTA ini terdiri atas komponen-komponen tungku pembakar sampah yang dilengkapi dengan pintu untuk masuk sampah serta ruang penampung abu, motor, cerobong asap, blower, tangki penampung air. Penyuluhan dihadiri sekitar 45 ibu-ibu dan 10 bapak-bapak. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya teknologi APSTA, meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang APSTA dan tertanganinya sampah di Desa Ganeas.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12521 Potensi Memajukan Perekonomian Desa Sukamaju Rancakalong Sumedang Melalui OVOP Jarenju 2024-03-21T16:31:18+08:00 Purwadhi purwadhi@ars.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> It is recorded that in 2023, Sukamaju Village, Rancakalong District, Sumedang Regency has 4,622 total inhabitants, the productive land area is rice fields and agriculture, and one of the other potentials is to have a palm starch factory with 7 factory locations with an estimated production of 10 tons of palm sugar per month. With the background of the initiative to maintain and promote ginger farming, where these crops constitute the majority of commodities from Sukamaju Village, the concept of One Village One Product (OVOP) needs to be encouraged. Jarenju is a superior product that stands for "Jahe Aren Sukamaju". The results of this community service activity involving students and the lecturer team, in the form of extracting product potential, making packaging designs, analyzing production costs, and training in making Jarenju which are expected to improve the village economy.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Tercatat pada tahun 2023, Desa Sukamaju Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang memiliki sebanyak 4.622 jumlah penduduk, luas tanah produktif adalah pesawahan dan pertanian, dan salah satu potensi lainnya yakni memiliki pabrik pati aren dengan jumlah 7 lokasi pabrik dengan perkiraan menghasilkan 10-ton gula aren per bulan. Dengan latar belakang dari inisiatif ingin mempertahankan dan mengangkat hasil tani jahe, dimana hasil tani ini merupakan mayoritas komoditi dari Desa Sukamaju, maka konsep One Village One Product (OVOP) perlu didorong. Jarenju adalah produk unggulan yang merupakan singkatan dari "Jahe Aren Sukamaju". Hasil dari kegiatan pengabdian yang melibatkan mahasiswa dan tim dosen pengampu ini berupa penggalian potensi produk, pembuatan desain kemasan, analisis biaya produksi, dan pelatihan pembuatan Jarenju yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi desa.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12522 Model Peningkatan Citra dan Penguatan Produk Unggulan Desa Cileles Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang 2024-03-26T16:30:41+08:00 Mohamad Ali Fulazzaky fulazzaky@gmail.com Dede Kardaya fulazzaky@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> The article aims to explain the model of improving the village image through strengthening village superior products by evaluating typical MSME products of Cileles Village, Sumedang Regency. The study was conducted using empirical studies through observation and mingling with the community and participating in various economic improvement activities, especially in strengthening village products. The results of this study show that Sumedang Regency already has many achievements in government management, especially in handling stunting, which has made Sumedang Regency a model for other regions in Indonesia. The commitment of the Regional Government of Sumedang Regency in improving village economic products which is encouraged by various policies and programs in collaboration with various parties including in Cileles Village, Jatinangor District can support the development of MSMEs and village superior products, one of which is Lesmons. The implementation of a well-planned MSME program will have an impact on improving the community's economy, increasing local taxes and is also expected to improve both the image of Cileles Village and Sumedang Regency.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Artikel bermaksud untuk menjelaskan model peningkatan citra desa melalui penguatan produk unggulan desa dengan mengevaluasi produk-produk UMKM khas Desa Cileles Kabupaten Sumedang. Kajian dilakukan dengan menggunakan studi empiris melalui observasi dan berbaur bersama masyarakat serta mengikuti berbagai kegiatan peningkatan perekonomian khususnya dalam penguatan produk desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sumedang sudah memiliki banyak prestasi dalam pengelolaan pemerintahan terutama dalam penanganan stunting yang menjadikan Kabupaten Sumedang sebagai percontohan bagi wilayah lain di Indonesia. Komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dalam peningkatan produk ekonomi desa yang didorong dengan berbagai kebijakan dan program berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk di Desa Cileles Kecamatan Jatinangor dapat mendukung pengembangan UMKM dan produk unggulan desa yang salah satu produknya adalah Lesmons. Pelaksanaan program UMKM yang terencana dengan baik akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, peningkatan pajak daerah dan juga diharapkan dapat meningkatkan baik citra Desa Cileles dan Kabupaten Sumedang.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12523 Tiga Kisah dari Ujungjaya-Sumedang dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa 2024-03-26T16:46:40+08:00 Pius Suratman Kartasasmita pius.gb@unpar.ac.id Jeffri Yosep Simanjorang pius.gb@unpar.ac.id Neng Dewi Himayasari pius.gb@unpar.ac.id Yohanes Andika Tjitrajaya pius.gb@unpar.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Ujungjaya Village is a village located in Ujungjaya Sub-district, Sumedang Regency, West Java. The government of Ujungjaya Village is led by a Village Head (Kuwu), assisted by three section heads: the Head of the Government Section, the Head of the Welfare Section, and the Head of the Service Section; and supported by a secretarial department. At the implementation level, the Ujung Jaya Village Head also has three regional executive units consisting of the Village Executive of Hamlet I, the Village Executive of Hamlet II, and the Village Executive of Hamlet III. This article is part of the implementation of the Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) program, a pentahelix collaboration effort, namely the synergy between LLDIKTI Region IV with all universities in LLDIKTI Region IV, the Regional Government, and community members. The focus of activities is on reducing poverty, reducing stunting rates, and reducing the number of extreme poor people. The goal is to improve the quality and welfare of people's lives. The method used is participatory action research (PAR). The results of the activities include training in making independent organic fertilizer, handling stunting, and livestock cultivation. The PTMGRMD team also succeeded in forming Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) group.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Desa Ujungjaya merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pemerintahan Desa Ujungjaya dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Kuwu), dibantu oleh tiga kepala seksi yaitu Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Kesejahteraan, dan Kepala Seksi Pelayanan; serta didukung bagian kesekretariatan. Di tingkat pelaksanaan, Kepala Desa Ujung Jaya juga memiliki tiga unit pelaksana kewilayahan yang terdiri dari Pelaksana Kewilayahan Dusun I, Pelaksana Kewilayahan Dusun II, dan Pelaksana Kewilayahan Dusun III. Artikel ini merupakan bagian dari pelaksanaan program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD), sebuah upaya kolaborasi <em>pentahelix</em>, yaitu sinergi antara LLDIKTI Wilayah IV dengan seluruh perguruan tinggi yang ada di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV, Pemerintah Daerah, dan anggota masyarakat. Fokus kegiatan yakni penurunan angka kemiskinan, penurunan angka <em>stunting</em>, dan penurunan jumlah masyarakat miskin ekstrem. Tujuannya peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat. Metode yang digunakan adalah <em>participatory action research</em> (PAR). Hasil kegiatan antara lain pelatihan pembuatan pupuk organik mandiri, penanganan stunting, dan budidaya ternak. Tim PTMGRMD juga berhasil membentuk kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR).</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12524 Penguatan Kapasitas Masyarakat melalui Program Sinergi Perguruan Tinggi: Sebuah Pendekatan Berkelanjutan di desa Cimarga Kabupaten Sumedang 2024-03-21T16:33:00+08:00 Dedi Mulyadi dedimulyadi_krw@yahoo.com <p><strong>Abstract.</strong> The joint implementation of One Village One Product (OVOP), stunting prevention, and digital literacy form the integral foundation for advancing the rural economy. With this holistic approach, rural communities can not only improve the production and marketing of local products, but also build healthy and competitive human capital, in line with the adaptation of the healthy and competitive, in line with adapting to the development of the digital era. This effort is not not only a long-term investment for rural progress, but also an important contribution to improving the welfare and to improving the overall welfare and sustainability of the national economy. Program KKN Thematic 3 with the theme "Independent Universities Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRD)" is a real step in the synergy of universities in West Java in order to increase the capacity of rural communities for sustainable village development. Village communities for sustainable village development.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Implementasi bersama One Village One Product (OVOP), pencegahan stunting, dan literasi digital membentuk fondasi integral untuk memajukan ekonomi pedesaan. Dengan pendekatan holistik ini, masyarakat pedesaan tidak hanya dapat meningkatkan produksi dan pemasaran produk lokal, tetapi juga membangun modal manusia yang sehat dan berdaya saing, sejalan dengan adaptasi terhadap perkembangan era digital. Upaya ini bukan hanya merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan pedesaan, melainkan juga merupakan kontribusi penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan ekonomi nasional secara keseluruhan. Program KKN Tematik 3 dengan tema “Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRD)” merupakan langkah nyata sinergitas perguruan tinggi di Jawa Barat dalam rangka peningkatan kapasitas Masyarakat desa untuk Pembangunan desa berkelanjutan.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12525 Peningkatan Kualitas dan Keamanan PIRT UMKM Berbasis Buah Salak di Desa Bongkok Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang 2024-03-26T12:03:39+08:00 Eddy Yusuf onki@jgu.ac.id Onki Alexander onki@jgu.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Salak Bongkok is a specialty of Bongkok Village, Paseh District, Sumedang Regency. MSMEs engaged in salak fruit processing have several obstacles, including inadequate processing equipment, marketing difficulties, and not understanding the flow of business legality documents. This has an impact on the quality and safety issues of "Home Industry Food" or Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) in Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). The purpose of this mentoring activity is to provide guidance in the preparation of requirements and implementation of business legality fulfillment. The training consisted of several topics: processed food distribution permit, halal certification, product expiration determination, and design. &nbsp;The results of the activity show that there is an increase in salak fruit production by 50%, MSME players get equipment assistance so that the processing process becomes faster, and get a PIRT certificate.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Salak Bongkok merupakan ciri khas Desa Bongkok Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan salak memiliki beberapa kendala antara lain alat pengolahan masih belum memadai, masih sulit pemasaran, dan belum paham alur pengurusan dokumen legalitas usaha. Hal tersebut berdampak pada permasalahan kualitas dan keamanan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tujuan dari kegiatan pendampingan ini adalah untuk memberikan bimbingan dalam persiapan persyaratan dan implementasi pemenuhan legalitas usaha. Pelatihan terdiri dari beberapa topik: izin edar pangan olahan, sertifikasi halal, penentuan kadaluarsa produk, dan perancangan desain. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan produksi buah salak sebanyak 50%, pelaku UMKM mendapatkan bantuan peralatan sehingga prose pengolahan menjadi lebih cepat, dan mendapatkan sertifikat PIRT<strong>.</strong></p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12526 Menggali Potensi dan Keunikan Sumberdaya Alam di Desa Nanjungwangi Melalui Program OVOP 2024-03-21T16:33:53+08:00 E. Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id Immas Nurhayati immasnurhayati1@gmail.com Dedi Supriadi dedi@uika-bogor.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Program One Village One Product (OVOP) yang dilaksanakan di Desa Nanjungwangi, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Program OVOP bertujuan untuk mengembangkan potensi sumber daya alam lokal menjadi produk unggulan daerah. Salah satu sumber daya alam yang diidentifikasi berpotensi di Desa Nanjungwangi adalah tanaman gadung yang diolah menjadi keripik gadung. Pelaksanaan program OVOP melibatkan analisis situasi, partisipasi masyarakat, kolaborasi dengan pemangku kepentingan seperti BUMDes dan Bank BJB, serta evaluasi dan pemantauan. Kendala yang dihadapi antara lain ketersediaan bahan baku yang terbatas, keengganan masyarakat untuk berkelompok, dan permasalahan pemasaran. Solusi yang ditawarkan meliputi pengaturan stok bahan baku, mediasi pemasaran oleh BUMDes, dan pemenuhan legalitas produk. Berdasarkan penelitian terdahulu, usaha keripik gadung dinyatakan layak dengan nilai Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) lebih besar dari 1. Pengembangan keripik gadung diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani dan UMKM di Desa Nanjungwangi.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> One Village One Product (OVOP) program implemented in Nanjungwangi Village, Surian District, Sumedang Regency, West Java. The OVOP program aims to develop the potential of local natural resources into regional superior products. One of the natural resources identified as having potential in Nanjungwangi Village is the gadung plant which is processed into gadung chips. The implementation of the OVOP program involves situation analysis, community participation, collaboration with stakeholders such as BUMDes and Bank BJB, and evaluation and monitoring. The constraints faced include limited availability of raw materials, community reluctance to group, and marketing issues. Solutions offered include managing raw material stocks, marketing mediation by BUMDes, and fulfilling product legality. Based on previous research, the gadung chips business is declared feasible with a Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) value greater than 1. The development of gadung chips is expected to provide added economic value for farmers and MSMEs in Nanjungwangi Village.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12527 The Voice of Water: Belajar dari Desa Cikurubuk Buahdua Sumedang 2024-03-21T16:34:17+08:00 Dinn Wahyudin evan@ikopin.ac.id Edi Setiadi evan@ikopin.ac.id Evan Firdaus evan@ikopin.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Cikurubuk Village, which is located in Buahdua Sub-district, Sumedang Regency, has invaluable wealth in the form of abundant water sources spread over 10 points of the village area. So that it becomes a source of life for the people in the Cikurubuk Village area and its surroundings. This considerable natural potential can be empowered in the agricultural sector. Currently, there are problems with subsidized fertilizers, so farmers must continue to innovate in dealing with them. Organic farming is one of the proposed solutions. The Cikurubuk community's awareness of the need for healthier foodstuffs, namely organic foodstuffs, is expected to grow. Community service activities are carried out by a team of lecturers and students, and the writing of this article uses an analytical descriptive method. The results of community service activities are in the form of a business plan for developing organic agricultural cultivation consisting of making organic fertilizer, pre-harvest implementation, post-harvest implementation, marketing and business analysis per farmer group. With the gradual development of sustainable agriculture, it is hoped that farmers can change their mindset so that they do not continue to depend on government subsidized fertilizers which are increasingly difficult to obtain and at high prices.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Desa Cikurubuk yang terletak di Kecamtaan Buahdua Kebupaten Sumedang, memiliki kekayaan yang tak ternilai yaitu berupa melimpahnya sumber mata air yang tersebar 10 titik wilayah desa. Sehingga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat yang ada di wilayah Desa Cikurubuk dan sekitarnya. Potensi alam yang cukup besar tersebut dapat diberdayakan pada sektor pertanian. Saat ini terdapat permasalahan pupuk subsidi sehingga para petani harus terus berinovasi dalam menghadapinya. Pertanian organik merupakan salah satu usulan solusinya. Kesadaran masyarakat Cikurubuk terhadap kebutuhan bahan makanan yang lebih sehat yakni bahan pangan organik diharapkan akan semakin tumbuh. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa, dan penulisan artikel ini menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil kegiatan pengabdian berupa rencana usaha pengembangan budidaya pertanian organik yang terdiri dari pembuatan pupuk organik, pelaksanaan pra-panen, pelaksanaan pasca-panen, pemasaran dan analisis usaha per kelompok tani. Dengan pengembangan pertanian yang berkelanjutan secara bertahap, diharapkan para petani dapat mengubah pola pikir agar tidak terus bergantung pada pupuk subsidi pemerintah yang semakin hari semakin susah didapatkan dan dengan harga yang mahal.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12528 Pencegahan dan Penanganan Gejala Stunting Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang 2024-03-21T16:34:36+08:00 Kamal Alamsyah Apih.amay007@gamil.com <p><strong>Abstract.</strong> Stunting is still a health problem in Indonesia that can affect the quality of human resources in the future. Therefore, the prevention and handling of stunting is an important priority. This study focuses on efforts to prevent and manage stunting in Sindulang Village, Cimanggung District, Sumedang Regency. This study is a qualitative research with a constructive phenomenology approach. Data were collected through in-depth interviews with research subjects, namely adolescent girls, pregnant women, and toddlers. Field observations and documentation were also conducted. Efforts to prevent and handle stunting in Sindulang Village are carried out through four aspects of health, namely improving the quality of Maternal and Child Health (MCH) and Family Planning (KB) services, optimizing health insurance for the underprivileged, health education and improving the nutrition of stunting toddlers. The village government has provided health facilities such as poskesdes, posyandu, and village midwives. However, there is still a need to improve the community's understanding of childcare and nutrition. The steps taken by Sindulang Village in preventing and handling stunting include sanitation control, health education for adolescents, mothers and children, and pregnant women. Cross-sectoral cooperation, comprehensive policies, and increased community understanding of balanced nutrition, sanitation, and environmental hygiene are needed to prevent stunting.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan stunting menjadi prioritas penting. Kajian ini berfokus pada upaya pencegahan dan penanganan stunting di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Kajian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi konstruktif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian, yaitu remaja putri, ibu hamil, dan balita. Observasi lapangan dan dokumentasi juga dilakukan. Upaya pencegahan dan penanganan stunting di Desa Sindulang dilakukan melalui empat aspek kesehatan, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB), mengoptimalkan jaminan kesehatan masyarakat kurang mampu, edukasi kesehatan dan perbaikan gizi balita stunting. Pemerintah desa telah menyediakan fasilitas kesehatan seperti poskesdes, posyandu, dan bidan desa. Namun, masih diperlukan peningkatan pemahaman masyarakat tentang pengasuhan dan gizi anak. Langkah-langkah yang ditempuh Desa Sindulang dalam pencegahan dan penanganan stunting antara lain pengendalian sanitasi, edukasi kesehatan remaja, ibu dan anak, serta ibu hamil. Diperlukan kerjasama lintas sektor, kebijakan yang komprehensif, dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang, sanitasi, dan kebersihan lingkungan untuk mencegah stunting.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12529 Pengembangan Budidaya Jamur Desa Wargaluyu, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang 2024-03-26T16:34:10+08:00 Dedi Supriadi dedis25121960@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> The low number of jobs in the countryside has resulted in high unemployment and depopulation from rural to urban areas in order to increase unemployment rate and depopulation from rural to urban areas with the aim of improving standard of living. In order to overcome these problems, LLDikti through the Thematic KKN program held Program (KKN) Thematic held Gotong Royong Membangun Desa (GRMD) service activities, one of which is the Village (GRMD), one of whose programs is One Village One Product (OVOP). The activity This service activity aims to explore and develop regional superior products in Wargaluyu Village, Tanjungmedar District, Sumedang Regency through oyster mushroom cultivation in order to reduce poverty levels and expand employment opportunities. in order to reduce poverty levels and expand employment opportunities. The collection of data collection was carried out through observations and interviews based on SWOT analysis, namely analysis of the internal environment consisting of strengths (Strengths) and weaknesses (Strengths). analysis of the internal environment consisting of strengths and weaknesses and the external environment consisting of opportunities. external environment consisting of opportunities (Opportunities) and threats (Threats). The results of The results of this analysis show that it is necessary to hold a socialization of mushroom cultivation in the form of training, production and marketing management, and entrepreneurship. The result of this service is the formation of economic independence in Wargaluyu village through an oyster mushroom business in the form of baglog making, production and marketing management, and entrepreneurship. oyster mushroom business in the form of baglog making, mushroom cultivation and various processed oyster mushrooms.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Rendahnya jumlah lapangan pekerjaan di pedesaan mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan adanya depopulasi dari pedesaan ke perkotaan dengan tujuan meningkatkan taraf kesejahteraan hidup. Guna mengatasi masalah tersebut, LLDikti melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik mengadakan kegiatan pengabdian Gotong Royong Membangun Desa (GRMD) yang salah satu programnya adalah one village one product (OVOP). Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan produk unggulan daerah di Desa Wargaluyu Kecamatan Tanjungmedar Kabupten Sumedang melalui budidaya jamur tiram dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara berdasarkan analisis SWOT yaitu analisis lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) serta lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang (Opportunity) dan ancaman (Threats). Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa perlu diadakan sosialisasi mengenai budidaya jamur berupa: pelatihan sumber daya, manajemen produksi dan pemasaran, serta kewirausahaan. Hasil dari pengabdian ini adalah terbentuknya kemandirian ekonomi di desa Wargaluyu melalui usaha jamur tiram berupa pembuatan baglog, budidaya jamur dan aneka olahan jamur tiram.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12530 Peran Tim KKN dan Perguruan Tinggi dalam Memetakan Kondisi dan Tantangan Kemiskinan untuk Memajukan Perekonomian Desa Melalui One Village One Product di Desa Cimara 2024-03-26T15:47:15+08:00 Agus Subagyo agus.subagyo@lecture.unjani.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> The role of the Community Service Program (KKN) team and universities in mapping the conditions and challenges of poverty in Cimara Village, Sumedang Regency, is to advance the village economy through the concept of One Village One Product (OVOP). The OVOP concept aims to develop regional superior products. The method used is descriptive with a Convergent Parallel Design approach, which is the collection of quantitative and qualitative data simultaneously. Data were collected through observation, interviews, questionnaires, and documentation. The results showed that the challenges of poverty in Cimara Village include educational, mental/motivational, global influence, and demographic factors. The KKN team plays a role in identifying the village's superior products, product development, marketing area development, promotion, and community digital literacy. The flagship product developed was WB Collection accessories, which involved 44 community members, mostly women. Break Event Point analysis showed that by selling 1,000 brooches per month at a price of IDR 10,000 per pack, the profit that can be obtained is IDR 5,091,300. The KKN team and the university played a role in mapping the conditions and challenges of village poverty, and advancing the village economy through the development of regional superior products with the OVOP concept. This effort is able to empower the community, especially women, and provide economic benefits.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Peran Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan perguruan tinggi dalam memetakan kondisi dan tantangan kemiskinan di Desa Cimara, Kabupaten Sumedang, untuk memajukan perekonomian desa melalui konsep One Village One Product (OVOP). Konsep OVOP bertujuan mengembangkan produk unggulan daerah. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan Convergent Parallel Design, yaitu pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan kemiskinan di Desa Cimara meliputi faktor pendidikan, mental/motivasi, pengaruh global, dan demografi. Tim KKN berperan dalam mengidentifikasi produk unggulan desa, pengembangan produk, pengembangan wilayah pemasaran, promosi, dan literasi digital masyarakat. Produk unggulan yang dikembangkan adalah aksesoris WB Collection, yang melibatkan 44 orang masyarakat, sebagian besar perempuan. Analisis Break Event Point menunjukkan bahwa dengan menjual 1.000 buah bros per bulan dengan harga Rp. 10.000 per bungkus, keuntungan yang dapat diperoleh adalah Rp. 5.091.300. Tim KKN dan perguruan tinggi berperan dalam memetakan kondisi dan tantangan kemiskinan desa, serta memajukan perekonomian desa melalui pengembangan produk unggulan daerah dengan konsep OVOP. Upaya ini mampu memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan, dan memberikan keuntungan ekonomi.</p> 2024-03-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12509 Pengembangan Desa Wisata Pengolahan Ikan dan Madu di Desa Citengah Kabupaten Sumedang 2024-03-21T20:49:05+08:00 Achmad Faqih achmad.faqih@ugj.ac.id Endang Sutrisno endang.sutrisno@ugj.ac.id <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="EN-US">Abstract. </span></strong><span lang="EN-US">Citengah Village is an agricultural and agro-tourism area. One of the village's leading potentials is the tea and coffee plantation sector commodities. On average, each family head has land use rights of 0.5 hectares and the average annual production is 200 tons with a price per kg of Rp. 1,500. The tourism sector has potential that also needs to be developed into a regional tourist area. Because the location of the village only has a distance of approximately 8 km from the city center of Sumedang, and is supported by 15 potential tourist attractions. The method of writing the article used is descriptive qualitative, describing and explaining the state of development of Citengah Village through community participation in order to achieve an independent village, especially through agritourism. The results of the activities include training on village superior products such as honey jelly, honey milk candy, honey fried bread, and processed chips. In addition, stunting counseling and increasing community digital literacy through knowledge of the use of SmartWatch in the SIMURNI, WAKEPO, and JKN Mobile programs.</span></p> <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><span lang="EN-US"><span lang="IN"><strong>Abstrak.</strong> Desa Citengah merupakan daerah agraris dan agrowisata. Salah satu potensi unggulan desa yakni komoditi sektor perkebunan teh dan kopi. Rata-rata setiap kepala keluarga memiliki hak guna usaha lahan 0,5 Ha dan produksi rata-rata setiap tahun sebanyak 200 ton dengan harga per kg Rp. 1.500. Sektor pariwisata memiliki potensi yang juga perlu dikembangkan menjadi kawasan wisata regional. Karena lokasi desa hanya memiliki jarak kurang lebih 8 km dari pusat kota Sumedang, dan didukung 15 obyek wisata potensial. Metode penulisan artikel yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, menggambarkan dan memaparkan keadaan pembangunan Desa Citengah melalui partisipasi masyarakat demi tercapainya desa yang mandiri, khususnya melalui agrowisata. Hasil kegiatan antara lain pelatihan produk unggulan desa berupa jelly madu, permen susu madu, roti goreng madu, dan olahan kripik. Selain itu, dilakukan penyuluhan stunting dan peningkatan literasi digital masyarakat melalui pengetahuan penggunaan SmartWatch dalam program SIMURNI, WAKEPO, dan JKN Mobile.</span></span></p> 2024-02-29T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12510 Inovasi Bentuk dan Kemasan Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Produk Gula Aren di Desa Jemah Jatigede Sumedang 2024-03-21T20:59:39+08:00 Iis Marwan iismarwan@unsil.ac.id Nia Rohayati iismarwan@unsil.ac.id <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong> <span lang="EN-US">Jemah Village, located in Jatigede Sub-district, Sumedang Regency, has One Vilage One Product (OVOP) potential, especially for palm sugar products. Current obstacles include limited marketing, packaging still using coconut leaves with large sizes, and lack of awareness to create a brand. This community service activity is part of the</span><span lang="EN-US">Kuliah Kerja Nyata Tematik</span><span lang="EN-US"> (KKNT) Type 3 which is held in Sumedang Regency. The innovation method used is design thinking on shape and packaging innovation to provide added value. The stages of design thinking consist of emphise, define, ideate, prototype, and test. In the early stages, efforts were made to empathize with users, in order to understand what is felt about the product with the current conditions. Then the innovation stage produces several solutions so that they can be applied to simple prototypes or product examples so that they can be tested directly on appropriate users. The results of the activity are in the form of designing an estimate of palm sugar production costs and proposing several innovations in shape and packaging.</span></p> <p><span lang="EN-US"><strong>Abstrak.</strong> <span lang="IN">Desa Jemah yang terletak di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, memiliki potensi One Vilage One Product (OVOP) khususnya untuk produk gula aren. Kendala saat ini antara lain pemasaran masih terbatas, kemasan masih menggunakan daun kelapa dengan ukuran besar, dan kurangnya kesadaran untuk membuat merek. Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Tipe 3 yang diselenggarakan di Kabupaten Sumedang. Metode inovasi yang digunakan adalah design thinking pada inovasi bentuk dan kemasan untuk meberikan nilai tambah. Tahapan design thinking terdiri dari empthise, define, ideate, prototype, dan test. Pada tahap awal, dilakukan upaya untuk berempati kepada pengguna, agar dapat memahami yang dirasakan terhadap produk dengan kondisi yang ada saat ini. Lalu tahapan inovasi menghasilkan beberapa solusi agar dapat diterapkan ke dalam purwarupa sederhana atau contoh produk sehingga dapat diujikan langsung kepada pengguna yang sesuai. Hasil kegiatan berupa perancangan estimasi biaya produksi gula aren dan usulan beberapa inovasi bentuk dan kemasan.</span></span></p> 2024-02-29T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12557 Optimalisasi Pengelolaan Sampah dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Desa Sukasari, Sumedang 2024-03-21T21:12:38+08:00 Anjas Ninda Hantari anjas.ninda@itg.ac.id Hilmi Aulawi anjas.ninda@itg.ac.id <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong> <span lang="IN">Population growth has an impact on people's consumption levels and has implications for increasing the amount of waste. Waste is a common problem that is often faced by all regions in Indonesia. Integrated waste management is important as a step to reduce the amount of waste and reduce environmental pollution. Sukasari Village in Sumedang Regency has problems related to waste, as well as other problems such as poverty and stunting. To overcome these various problems, a waste management strategy that is integrated with food security is needed. This research method uses participatory action research, namely involving community participation to increase knowledge and skills in managing waste. Data was obtained based on a survey of the public and then processed and presented graphically, narratively and photos as documentation. The results of the analysis show that 40% of the community is aware and participates in waste utilization and management activities and the remaining 60% of the community has not participated. Waste management by utilizing organic waste and inorganic waste in Sukasari Village produces products that can be used by the community. Optimizing waste management to produce useful products will encourage food security and improve the quality of the environment in Sukasari Village.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Pertumbuhan jumlah penduduk berdampak terhadap tingkat konsumsi masyarakat serta berimplikasi terhadap peningkatan jumlah sampah. Sampah merupakan permasalahan umum yang sering dihadapi oleh seluruh daerah di Indonesia. Pengelolaan sampah secara terpadu penting dilakukan sebagai langkah untuk mengurangi jumlah sampah dan mengurangi pencemaran lingkungan. Desa Sukasari di Kabupaten Sumedang memiliki permasalahan terkait akan sampah, serta permasalahan lainnya seperti kemiskinan dan stunting. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka&nbsp; diperlukan strategi pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan ketahanan pangan. Metode penelitian ini menggunakan partisipatory action research, yaitu melibatkan partisipatif masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Data diperoleh berdasarkan survei kepada masyarakat untuk kemudian diolah dan disajikan secara grafik, narasi, serta foto sebagai dokumentasi. Hasil analisis menunjukan 40% masyarakat yang telah sadar dan berpartisipasi dalam kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan sampah dan sisanya sebesar 60% masyarakat belum berpartisipasi. Pengelolaan sampah dengan memanfaatkan sampah organik dan sampah anorganik di Desa Sukasari menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Optimalisasi pengelolaan sampah untuk menghasilkan produk yang bermanfaat akan mendorong terwujudnya ketahanan pangan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup di Desa Sukasari.</p> 2024-03-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12558 Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Menuju Keluarga Sehat 2024-03-21T22:31:13+08:00 Dewi Laelatul Badriah uptpublikasi@unisba.ac.id Sri Ayu Andayani uptpublikasiunisba@gmail.com Abdul Kholiq choliqfastac@gmail.com <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong> <span lang="IN">In 2022, based on data from midwives and posyandu cadres, three children were declared stunted, namely a lack of height compared to the child's age. In 2023, in July there was a new birth and the child was declared stunted because his height at birth did not meet the proper height. Based on this, the Professor's team, through the 2023 LLDIKTI PTMGRMD KKN-T activities, carried out Community Service as an effort to prevent and handle stutubting in Jembarwangi Village. Socialization and outreach activities in the form of delivering material can help cadres to know more about stunting and stunting prevention in the future. This is intended so that the Jembarwangi Village government can periodically carry out outreach and education to posyandu cadres so that the knowledge provided can continue to be maintained and further utilized to combat and prevent the increasing incidence of stunting during the toddler years. Because, children's growth and development from an early age becomes the foundation for the future development of quality human resources (HR) in Jembarwangi Village, Tomo District. The objectives of the PKM Professor's activities include; Providing understanding to the Jembarwangi village community regarding the short-term and long-term impacts of Stunting; Providing counseling to the Jembarwangi Village community in the context of early prevention of stunting.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Pada Tahun 2022 berdasarkan data dari bidan dan kader posyandu terdapat tiga&nbsp; anak yang dinyatakan stunting yaitu kurangnya tinggi badan jika dibandingkan dengan umur anak tersebut. Ditahun 2023 pada bulan juli ada kelahiran baru dan anak tersebut dinyatakan stunting karena tinggi badan saat lahir tidak memenuhi tinggi badan yang seharusnya. Berdasarkan hal tersebut tim Guru Besar melalui kegiatan KKN-T LLDIKTI PTMGRMD tahun 2023 melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai upaya pencehagan dan penanganan stutubting di Desa Jembarwangi. Upaya Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dalam bentuk penyampaian materi&nbsp; dapat membantu kader untuk lebih mengetahui tentang stunting dan pencegahan stunting dikemudian hari. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah Desa Jembarwangi&nbsp; dapat secara berkala melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada kader posyandu agar ilmu yang diberikan dapat terus dipertahankan dan dimanfaatkan lebih lanjut untuk memerangi dan mencegah meningkatnya angka kejadian stunting pada masa balita. Sebab, tumbuh kembang anak sejak dini menjadi landasan bagi kelak berkembangnya sumber daya manusia (SDM) di Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo yang berkualitas. Tujuan kegiatan Guru Besar PKM diantaranya; Memberikan pemahaman kepada masyarakat desa jembarwangi terhadap dampak&nbsp; jangka pendek dan jangka panjang terhadap Stunting; Memberikan Penyuluhan kepada masyarakat Desa Jembarwangi dalam rangka pencegahan dini terhadap stunting.</p> 2024-03-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12559 Pemberdayaan Bumdes Desa Cibubuan Guna Peningkatan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) Menuju Kemandirian Ekonomi Masyarakat Desa 2024-03-21T22:43:40+08:00 Imas Rosidawati Wiradirja imasrosidawati047@gmail.com Hennie Husniah imasrosidawati047@gmail.com Nunung Hastika Ardiwidjaya imasrosidawati047@gmail.com Nungki Heriyati imasrosidawati047@gmail.com <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong> <span lang="IN">BUMdes (Village-Owned Enterprise) is a village business institution managed by the community and village government in an effort to strengthen the village economy and is formed based on the needs and potential of the village. Even though it has been supported by several regulations such as Law no. 6 of 2014 concerning Villages Article 1 Paragraph (6) and Republic of Indonesia Government Regulation Number 11 of 2021 concerning Village-Owned Enterprises, however, the existence of BUMdes is still not fully up to expectations. The existence of BUMdes in Cibubuan Village, Conggeang District, Sumedang Regency is different, this BUMdes is the main supporter of the existence of Cibubuan Village MSEs in the One Village One Product (OVOP) project where this BUMdes has the main program, namely providing all the material needs for MSEs' products in making opak as One Village One Product. The aim of the PKM Professor of LLDIKTI Region IV West Java together with students from Langlangbuana University (UNLA) and students from the Indonesian Computer University (UNIKOM) is to increase community economic empowerment through BUMdes. The process of empowering Bumdes in Cibubuan Village is directed at helping product marketing, assisting with licensing, partnerships with various parties and strengthening institutions. The existence of BUMdes in Cibubuan Village is expected to be an institution that makes it easier to access business capital, increases community production which can directly increase community income.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>BUMdes (Badan Usaha Milik Desa) merupakan sebuah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa serta dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Walaupun sudah didukung beberapa regulasi seperti UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 Ayat (6) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021Tentang Badan Usaha Milik Desa, namun keberadaan BUMdes masih belum sepenuhnya sesuai harapan. Keberadaan BUMdes Desa Cibubuan&nbsp; Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang berbeda , BUMdes ini menjadi pendukung utama keberadaan UMK Desa Cibubuan dalam proyek One Village One Product (OVOP)&nbsp; dimana BUMdes ini memiliki&nbsp; program utama yaitu menyediakan semua kebutuhan bahan produk UMK dalam pembuatan opak sebagai One Village One Product. Tujuan dari PKM Guru Besar LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat bersama mahasiswa dari Universitas Langlangbuana&nbsp; (UNLA) dan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) ini&nbsp; untuk peningkatan Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui BUMdes. Proses pemberdayaan&nbsp; Bumdes di Desa Cibubuan diarahkan untuk membantu pemasaran produk , membantu perijinan , kemitraan dengan berbagai pihak serta penguatan kelembagaan. Adanya BUMdes di Desa Cibubuan&nbsp; diharapkan sebagai lembaga yang mempermudah kepada akses modal usaha, meningkatnya produksi masyarakat yang secara langsung dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.</p> 2024-03-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12560 Pengembangan Ruang Budi Daya Peternakan Kelinci di Desa Margamukti Sumedang Untuk Mendukung Perekonomian Desa Berkelanjutan 2024-03-26T12:13:55+08:00 Hilwati Hindersah uptpublikasi@unisba.ac.id Atih Rohaeti Dariah uptpublikasiunisba@gmail.com A. Harits Nu’man uptpublikasiunisba@gmail.com Rose Fatmadewi uptpublikasiunisba@gmail.com Neng Dewi Himayasari uptpublikasiunisba@gmail.com Nadya Safitri uptpublikasiunisba@gmail.com <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong><span lang="IN"> Margamukti Village, located in North Sumedang Sub-district, Sumedang Regency, has great potential for the development of rabbit farming as an effort to improve the village economy. This study aims to understand community perceptions and support for the development of rabbit farming spaces. This research applied a mixed method which included a comprehensive literature review as well as secondary data collection, field documentation and Focus Group Discussion (FGD). The results of the research include that the rabbit farming area in Margamukti Village is included in the cultivation area/zone, precisely the agricultural zone. For rabbit livestock-based economic development, alternative solutions with agritourism-based economic development. Develop agritourism by utilizing natural beauty or local agricultural potential. This could include organic farming tours or urban farming activities integrated with rabbit farming. It is important to conduct a market analysis prior to sustainable village economic development steps. The farmers of Margamukti Village should form a community such as a cooperative specifically for rabbit farming.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Desa Margamukti, yang terletak di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, memiliki potensi besar untuk pengembangan budi daya kelinci sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian desa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi dan dukungan masyarakat terhadap pengembangan ruang budidaya peternakan kelinci. Penelitian ini menerapkan metode campuran (mixed method) yang meliputi tinjauan literatur komprehensif serta pengumpulan data sekunder, dokumentasi lapangan dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian antara lain, area peternakan kelinci di Desa Margamukti termasuk ke dalam kawasan/zona budidaya, tepatnya zona pertanian. Untuk pengembangan ekonomi berbasis ternak kelinci, solusi alternatif dengan pengembangan ekonomi berbasis agrowisata. Mengembangkan agrowisata dengan memanfaatkan keindahan alam atau potensi pertanian setempat. Ini dapat mencakup wisata pertanian organik atau kegiatan urban farming yang terintegrasi dengan peternakan kelinci. Penting dilakukan analisis pasar sebelum langkah pengembangan ekonomi desa yang berkelanjutan. Para peternak Desa Margamukti sebaiknya membentuk komunitas semacam koperasi khusus untuk usaha ternak kelinci.</p> 2024-03-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12562 Penyuluhan Penanganan Sampah Organik dan Anorganik Skala Rumah Tangga untuk Masyarakat di Desa Ganeas, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang 2024-03-26T16:39:16+08:00 Waluyo waluyo@itenas.ac.id Etih Hartati waluyo@itenas.ac.id Bali Widodo waluyo@itenas.ac.id <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong><span lang="IN"> The third mission of a university is community service. Based on missions</span> <span lang="IN">This text presents community service activities in Ganeas District,</span> <span lang="IN">to be precise in Ganeas village, Sumedang Regency, West Java province. Activity</span> <span lang="IN">This takes the form of counseling and demonstrations for the community (mothers and fathers) in the village.</span> <span lang="IN">The training material is sorting organic and inorganic waste and a demonstration of the results</span> <span lang="IN">design of automatic waste sorting equipment and possibilities for the future</span> <span lang="IN">to be applied on a household scale. Organic waste can decompose and can rot</span> <span lang="IN">can be used as compost, such as leftover vegetable leaves and other food waste. Whereas</span> <span lang="IN">inorganic (non-organic) waste cannot or is difficult to decompose, for example plastic bottles, metal, cans</span> <span lang="IN">used and glass. Meanwhile, the automatic waste sorting prototype design consists of:</span> <span lang="IN">main components of the laptop, controllers (Arduino Mega 2560 and NodeMCU ESP8266), some</span> <span lang="IN">sensors, servo motors, cables, adapters and trash cans. The counseling was attended by around 45 mothers</span> <span lang="IN">and 10 fathers. The results of this activity obtained additional knowledge for the community in the village</span> <span lang="IN">Ganeas regarding the counseling material.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Misi ketiga suatu perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan misi tersebut, naskah ini menyajikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, di Kecamatan Ganeas, tepatnya di desa Ganeas, wilayah Kabupaten Sumedang, provinsi daerah Jawa Barat. Kegiatan tersebut berupa penyuluhan dan demo bagi masyarakat (ibu-ibu dan bapak-bapak) di desa tersebut. Adapun materi pelatihan adalah pemilahan sampah organik dan anorganik dan demo hasil rancangan alat pemilah sampah secara otomatis serta kemungkinan ke masa yang akan datang untuk diterapkan pada skala rumah tangga. Sampah organik bisa terurai dan bisa membusuk maka dapat dijadikan kompos, seperti sisa sayuran dedaunan serta sisa makanan lainnya. Sedangkan sampah anorganik (non-organik) tidak dapat atau sulit terurai, misalnya botol plastik, logam, kaleng bekas dan gelas. Sedangkan rancangan prototipe pemilah sampah secara otomatis terdiri dari komponen utama laptop, pengendali (Arduino Mega 2560 dan NodeMCU ESP8266), beberapa sensor, motor servo, kabel-kabel, adaptor dan tempat sampah. Penyuluhan dihadiri sekitar 45 ibu dan 10 bapak. Hasil dari kegiatan ini diperoleh tambahan pengetahuan bagi masyarakat di desa Ganeas mengenai materi penyuluhan.</p> 2024-03-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12564 Pemberdayaan Petani dan UMKM Melalui Inovasi Budidaya Labu Siam di Desa Cipasang Cibugel Sumedang 2024-03-26T16:14:35+08:00 Arifin arifin6368@gmail.com Nunung Sondari arifin6368@gmail.com Yusfita Yusuf arifin6368@gmail.com <p><strong><span lang="EN-US">Abstract</span></strong><span lang="EN-US">. Siamese pumpkin cultivation in Cipasang Village, Cibugel District, Sumedang Regency is seen as one of the leverage to reduce stunting and poverty. Siamese pumpkin contains various nutrients including vitamin B complex and folate, and is low in calories. In addition, these vegetables contain antioxidants, flavonoids, and other compounds that function to optimize children's cognitive development. One of the challenges in Siamese pumpkin cultivation in Cipasang Village is post-harvest sales where farmers often fall victim to middlemen because of low prices. Therefore, efforts are needed to develop the added value of chayote products through community service. The targets of community empowerment activities are farmers and MSMEs related to siamese pumpkin cultivation. Community service activities are carried out through the stages of preliminary study, implementation, and evaluation. The implementation stages start from making demplots on partner-owned land to prepare for seeding and planting chayote, planting as many as 50 plants as a pilot for residents, and introducing processed siamese pumpkin products. The yield of the plant showed good growth and began the production of fruits of fairly good size. Processed cultivation innovation in the form of flour and used as raw material for various finished preparations such as cakes and crackers.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Budidaya labu siam di Desa Cipasang Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang dipandang sebagai salah satu daya ungkit untuk menurunkan angka stunting dan angka kemiskinan. Labu siam mengandung berbagai nutrisi antara lain vitamin B kompleks dan folat, serta rendah kalori. Selain itu, sayuran ini mengandung antioksidan, flavonoid, dan senyawa lainnya yang berfungsi mengoptimalkan perkembangan kognitif anak. Salah satu tantangan dalam budidaya labu siam di Desa Cipasang adalah penjualan pasca panen dimana petani sering menjadi korban para tengkulak karena harga yang murah. Oleh karena itu diperlukan upaya mengembangkan nilai tambah produk labu siam melalui pengabdian masyarakat. Sasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah petani dan UMKM terkait budidaya labu siam. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui tahapan studi pendahuluan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahapan pelaksanaan mulai dari pembuatan demplot di lahan milik mitra untuk persiapan penyemaian dan penanaman labu siam, penanaman sebanyak 50 tanaman sebagai percontohan bagi warga, dan pengenalan produk olahan labu siam. Hasil tanaman menunjukkan pertumbuhan yang baik dan mulai produksi buah dengan ukuran yang cukup baik. Inovasi budidaya olahan berupa tepung dan digunakan sebagai bahan baku aneka olahan jadi seperti kue dan kerupuk.</p> 2024-03-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12568 Ketahanan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal: Pemanfaataan Sumber Daya Hewani sebagai Pengganti Ketahanan Pangan di Desa Sukasari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang 2024-03-22T15:21:15+08:00 M. Guntoro gm.untagcrb@gmail.com <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="EN-US">Abstract</span></strong><span lang="EN-US">. This article will analyze the efforts that have been made in terms of improving food security in Sukasari Village, and a conceptual model for optimization through local resources, especially in agriculture. The utilization of local food must be done massively, because it can contribute positively to strengthening food sovereignty as well as fulfilling community nutrition to deal with stunting. The proposals submitted include the development of sustainable agriculture, crop diversification, and monitoring and evaluation in the distribution of agricultural commodities. The hope is to increase food security in Sukasari Village, Sumedang.</span></p> <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="EN-US">Abstrak. </span></strong><span lang="EN-US">Artikel ini akan menganalisis upaya yang telah dilakukan dalam hal meningkatkan ketahanan pangan di Desa Sukasari, dan model konseptual untuk optimalisasi melalui sumber daya lokal khususnya di bidang pertanian. Pemanfaatan pangan lokal harus dilakukan secara masif, karena&nbsp; bisa berkontribusi positif dalam memperkuat kedaulatan pangan&nbsp;sekaligus sebagai pemenuhan gizi masyarakat untuk menangani&nbsp;<em>stunting. </em>Usulan yang disampaikan antara lain pengembangan pertanian berkelanjutan, diversifikasi tanaman, dan monitoring evaluasi dalam pendistribusian komoditas hasil-hasil pertanian. Harapannya adalah peningkatan ketahanan pangan di Desa Sukasari Sumedang.</span></p> 2024-03-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12563 Inovasi Produk Opak Moronyoy Potensi Usaha Ekonomi Desa Karang Pakuan 2024-03-26T16:46:49+08:00 Eri Sarimanah erisarimanah@unpak.ac.id Mohammad Syaiful erisarimanah@unpak.ac.id Asep Muhammad Ramdan erisarimanah@unpak.ac.id <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong><span lang="IN"> Karangpakuan Village, located in Darmaraja District, Sumedang Regency, is one of the villages that still upholds local wisdom. It is characterized as a producer of traditional glutinous rice-based processed food, namely Opak, called Opak Moronyoy. This product has gained its own place in the local market and is able to attract consumers from various circles. This article is the output of the community service activities carried out by professors, supervisors, and students. The community service activities consist of activity planning, formulation of assistance activities, program assistance (innovation process), and innovation creation. The analysis method used is descriptive analytic, which is a method that focuses on the description that occurs in the community related to the object of community service in Karangpakuan Village in developing Opak Moronyoy MSMEs as an improvement in product quality and quantity. The results of the analysis include the benefits and constraints in activating MSMEs. The service team also provided suggestions regarding packaging design and packaging trials that are more modern and attractive to attract consumers widely.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Desa Karangpakuan yang terletak di Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang merupakan salah satu desa yang masih menjunjung kearifan lokal. Memiliki ciri khas sebagai penghasil makanan olahan tradisional berbahan dasar ketan yakni Opak, yang bernama Opak Moronyoy. Produk ini telah memperoleh tempat tersendiri di pasar lokal dan mampu menggaet minat konsumen dari berbagai kalangan. Artikel ini merupakan luaran kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh guru besar, dosen pembimbing, dan mahasiswa. Aktivitas pengabdian terdiri dari perencanaan kegiatan, perumusan aktivitas pendampingan, pendampingan program (proses inovasi), sampai dengan cipta inovasi. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analitik, yaitu sebuah metode berfokus pada deskripsi yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan objek pengabdian prilaku masyarakat Desa Karangpakuan dalam mengembangkan UMKM Opak Moronyoy sebagai peningkatan kualitas dan kuantitas produk. Hasil analisis antara lain mengenai manfaat dan kendala dalam menggiatkan UMKM. Tim pengabdian juga memberikan usulan mengenai desain kemasan dan uji coba pengemasan yang lebih modern serta menarik untuk menggaet konsumen secara luas.</p> 2024-03-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12561 Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan Lahan Tidur dalam Mendukung Ketahanan Pangan Di Desa Haurngombong Pamulihan Sumedang 2024-03-26T16:10:02+08:00 Lia Amalia uptpublikasi@unisba.ac.id Ai Komariah uptpublikasiunisba@gmail.com Edang Juliana uptpublikasiunisba@gmail.com <p><strong><span lang="IN">Abstract</span></strong><strong><span lang="EN-US">.</span></strong> <span lang="EN-US">In Haurngombong Village, Sumedang, many yards and idle land are still not optimally utilized, and some are even left abandoned, only overgrown with bushes and grass. In addition, the existence of yard land is starting to be squeezed as the population increases. The high price of land can lead to ideas for utilizing idle land, vacant land or less productive land. The purpose of this service is so that the Haurngombong village community is more interested in optimally utilizing yard land and idle land around the house, realizing the family food security program and increasing family income. This community service activity begins with observation to see the condition and response of the community. Then the socialization of lectures on the utilization of yard land and idle land was carried out. The results of this community service activity are an increase in awareness and knowledge of human resources (Tim penggerak PKK, kelompok Wanita Tani, Pemuda Karang Taruna, and the surrounding community) in managing and utilizing yard land and idle land. Utilization of land for family gardens is the right choice for the village community. Family gardens can be planted with various types of plants such as vegetables, fruits and medicinal plants.&nbsp; Family gardens can increase food availability and help save family expenses.&nbsp;</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Di Desa Haurngombong Sumedang, pekarangan dan lahan tidur masih banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan masih ada yang dibiarkan terbengkalai, hanya ditumbuhi semak dan rerumputan. Selain itu, keberadaan lahan pekarangan mulai terdesak seiring pertambahan jumlah penduduk. Mahalnya harga tanah dapat menimbulkan ide untuk pemanfaatan lahan tidur, lahan kosong atau lahan yang kurang produktif. Tujuan pengabdian ini agar masyarakat desa Haurngombong lebih tertarik lagi untuk memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan tidur di sekitar rumah secara optimal, terwujudnya program ketahanan pangan keluarga serta meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan observasi untuk melihat kondisi dan respon Masyarakat. Kemudian dilakukan sosialisasi ceramah penyuluhan pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidur. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan kesadaran dan pengetahuan sumber daya manusia (Tim penggerak PKK, kelompok Wanita Tani, Pemuda Karang Taruna, dan masyarakat sekitar) dalam mengelola dan memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan tidur. Pemanfaatan lahan untuk kebun keluarga menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat desa. Kebun keluarga dapat ditanam dengan berbagai jenis tanaman seperti sayuran, buah-buahnan dan tanaman obat-obatan.&nbsp; Kebun keluarga dapat meningkatkan ketersediaan pangan dan membantu menghemat biaya pengeluaran keluarga.</p> 2024-03-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12569 Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Produk “Sitake”: Pengembangan OVOP di Desa Kertamekar Tanjungkerta Sumedang 2024-03-26T16:07:46+08:00 Zulganef zulganef@widyatama.ac.id <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong> <span lang="EN-US">This article discusses the efforts to develop One Village One Product (OVOP) in Kertamekar Village, Tanjungkerta District, Sumedang Regency. The superior product is SITAKE, which stands for Cassava Talas Keju, which is a chip product made from cassava. The community service team went directly to the village community to dig deeper and provide assistance through the concept of entrepreneurship. One of the activities is a seminar with the theme of developing creative ideas in business. Kertamekar Village has quite extensive rice fields and agricultural land. According to badan Pusat Statistik (BPS) in 2014, Kertamekar Village has the status of a rural village with a classification as a self-sufficient village. The community service team also made other efforts to support village economic development and community empowerment. Among other things, by reactivating the youth Posyandu to help develop stunting prevention activities and providing additional food to stunted toddlers and pregnant women.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Artikel ini membahas mengenai upaya pengembangan One Village One Product (OVOP) di Desa Kertamekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Produk unggulannya adalah SITAKE yaitu singkatan dari Singkong Talas Keju, yang merupakan produk keripik terbuat dari singkong. Tim pengabdian masyarakat terjun langsung ke masyarakat desa menggali lebih dalam dan memberikan pendampingan melalui konsep kewirausahaan. Salah satu kegiatannya berupa seminar dengan tema pengembangan ide kreatif dalam bisnis. Desa Kertamekar memiliki lahan persawahan dan pertanian yang cukup luas. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014, Desa Kertamekar memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swasembada. Tim pengabdian juga melakukan upaya lain untuk mendukung pengembangan ekonomi desa dan pemberdayaan masyarakat. Antara lain dengan mengaktifkan Kembali posyandu remaja untuk membantu mengembangkan kegiatan pencegahan stunting dan pemberian makanan tambahan kepada para balita <em>stunting</em> dan ibu hamil.</p> 2024-03-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12570 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) – Menuju Ekosistem Smart Village 2024-03-26T16:49:13+08:00 Maman Abdurohman abdurohman@telkomuniversity.ac.id <p><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong> <span lang="EN-US">This article discusses the conceptual development of BUMDes based on information and communication technology, to support the smart village ecosystem. The research location is Cinanjung Village, Tanjungsari District, Sumedang Regency, West Java Province. Cinanjung Village currently has a </span><span lang="EN-US">Badan Usaha Milik Desa</span><span lang="EN-US"> (BUMDes), namely BUMDes Mandiri Cinanjung. BUMDes Mandiri Cinanjung has a diverse business focus in supporting local economic development and also utilizing digital technology. With various limitations, BUMDes Mandiri Cinanjung has been running for several years with the main basis of developing the potential of the village community. There are various potentials that can be developed with BUMDes Mandiri Cinanjung, including strengthening the digital economy with its flagship Payment Point Online Bank (PPOB), stock-taking management, bookkeeping, and human resource capabilities in digital technology. ICT-based BUMDes is one of the strategic steps in developing the potential of village communities by developing a digital technology-based village economy. This is the first step towards a smart village ecosystem that can improve the welfare of rural communities.</span></p> <p><strong>Abstrak. </strong>Artikel ini membahas mengenai konseptual pengembangan BUMDes berbasis teknologi informasi dan komunikasi, guna mendukung ekosistem <em>smart village</em>. Lokasi penelitian di Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Saat ini Desa Cinanjung telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yaitu Bumdes Mandiri Cinanjung. BUMDes Mandiri Cinanjung memiliki fokus usaha yang beragam dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan juga memanfaatkan teknologi digital. Dengan berbagai keterbatasan, BUMDes Mandiri Cinanjung telah berjalan dalam beberapa tahun dengan basis utama pengembangan potensi masyarakat desa. Terdapat berbagai potensi yang dapat dikembangkan dengan adanya BUMDes Mandiri Cinanjung, diantaranya adalah penguatan ekonomi digital dengan unggulannya mengenai Payment Point Online Bank (PPOB), pengelolaan <em>stock opname</em>, pembukuan, dan kemampuan sumber daya manusia dalam teknologi digital. BUMDes berbasis TIK merupakan salah satu langkah strategis dalam pengembangan potensi masyarakat desa dengan mengembangkan perekonomian desa berbasis teknologi digital. Hal ini merupakan langkah awal menuju ekosistem <em>smart village</em> yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa<strong>.</strong></p> 2024-03-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSES/article/view/12571 Pemberdayaan Perekonomian Desa Melalui Penguatan Potensi Sumber Daya di Desa Licin Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang 2024-03-26T13:27:16+08:00 M. Samsuri e2rht@ikipsiliwangi.ac.id Euis Eti Rohaeti e2rht@ikipsiliwangi.ac.id Heris Hendriana e2rht@ikipsiliwangi.ac.id Dinno Mulyono e2rht@ikipsiliwangi.ac.id <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="IN">Abstract.</span></strong> <span lang="IN">Economic empowerment in villages can be done by looking at the problems, potential and needs of the village community. Licin Village, which is in Cimalaka District, Regency Sumedang, has a number of potentials to be developed as an effort to empower the economy in the village. Through the implementation of activities carried out by ten students of the Type 3 Independent Mutual Cooperation Village Depelopment (PTMGRMD), College program from IKIP Siliwangi and Sebelas April University, economic empowerment in Livin village was carried out by organizing Ciburial Springs tourism, increasing kancra fish cultivation, improving the quality of human resources through handling stunting and increasing literacy in extreme poor communities. From the results of these activities, the results showed that the implementation of these activities was effective in increasing economic empowerment in Licin Village.</span></p> <p class="PROSIDING-ABSTRAK"><strong><span lang="EN-US">Abstrak.</span></strong> <span lang="IN">Pemberdayaan ekonomi di desa bisa dilakukan dengan melihat permasalahan, potensi dan kebutuhan masyarakat desanya. Desa Licin yang berada di Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang memiliki sejumlah potensi untuk dikembangkan sebagai upaya memberdayakan perekonomian di desa tersebut. Melalui implementasi kegiatan yang dilakukan oleh sepuluh orang mahasiswa program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) Tipe 3 dari IKIP Siliwangi dan Universitas Sebelas April, maka pemberdayaan ekonomi di desa Livin dilakukan dengan cara penataan wisata Mata air Ciburial, peningkatan budidaya ikan kancra, peningkatan kualitas sumber daya manusianya melalui penanganan stunting dan peningkatan Literasi masyarakat miskin ekstrim. Dari hasil kegiatan tersebut diperoleh hasil bahwa implementasi kegiatan tersebut efektif dalam meningkatan pemberdayaan perekonomian di Desa Licin.</span></p> 2024-03-26T11:09:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Economics Studies