Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau Tahun 2012-2021

Khairunnisa Aydiawan Nasution; Nurfahmiyati

doi:10.29313/bcses.v3i2.9472

Khairunnisa Aydiawan Nasution Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung
Nurfahmiyati Ekonomi Pembangungan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Islam Bandung

DOI: https://doi.org/10.29313/bcses.v3i2.9472

Keywords: Pengeluaran Pemerintah, Pertumbuhan Ekonomi.

Abstract

Abstract. The city of Tasikmalaya Economic growth can be measured by looking at the development of Gross Regional Domestic Product at constant prices (real GRDP). Riau Province has the second highest GRDP value on the island of Sumatra, but in 2020 it experienced minus economic growth and Riau Province government spending decreased in 2020 and 2021. This study aims to determine the effect of government spending on economic growth in Riau Province.The analysis technique used in this study is panel data regression analysis with the Random Fixed Model (REM) approach and uses secondary data from the Central Statistics Agency (BPS) in the form of government expenditure data and economic growth in the period 2012-2021. The results of the analysis show that the government expenditure variable has a negative and significant effect on the economic growth of Riau Province. This is because the economic sectors, namely production, distribution, consumption and economic balance affected by government spending are still less than optimal so that government spending has no effect on economic growth in Riau Province.

Abstrak. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan melihat perkembangan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan (PDRB riil). Provinsi Riau memiliki nilai PDRB tertinggi kedua di Pulau Sumatera, namun pada tahun 2020 sempat mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus dan pengeluaran pemerintah Provinsi Riau mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan pendekatan Random Fixed Model (REM) dan menggunakan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) berupa data pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi dalam periode tahun 2012-2021. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau. Hal ini dikarenakan sektor perekonomian yaitu produksi, distribusi, konsumsi dan keseimbangan perekonomian yang dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah masih kurang optimal sehingga pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau.

Kata Kunci: Pengeluaran Pemerintah, Pertumbuhan Ekonomi.

References

[1] Anitasari, M., & Soleh, A. (2015). Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu. EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 3(2).
[2] BPS. Riau Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik Riau. riau.bps.go.id
[3] BPS. Riau Dalam Angka 2016. Badan Pusat Statistik Riau. riau.bps.go.id
[4] BPS. Riau Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik Riau. riau.bps.go.id
[5] BPS. Riau Dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Riau. riau.bps.go.id
[6] BPS. Konsep Produk Domestik Regional Bruto. Badan Pusat Statistik.bps.go.id
[7] BPS. (2022). Pengeluaran Pemerintah Provinsi Riau. Badan Pusat Statistik Riau. riau.bps.go.id
[8] BPS. (2022). Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Indonesia. Badan Pusat Statistik. bps.go.id
[9] BPS. (2022). Riau Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Riau. riau.bps.go.id
[10] BPS. (2022). Sumatera Utara Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
[11] Cakaplah.com. (2017). Gubernur Sebut Pertumbuhan Ekonomi Siak, Bengkalis dan Dumai Minus. Inhil Stabil.
[12] DJKN.Kemenkeu.co.id. (2020). Pelaksanaan Anggaran Pada Masa Covid-19.

[13] Irmayanti, I. (2017). Pengaruh Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
[14] Jhingan M.L. (2012). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Rajawali.
[15] Kaharudin, R., Kumenaung, A. G., & Niode, A. O. (2019). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran Dan Kemiskinan (Studi Kasus Pada Kota Manado Tahun 2001-2017). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 19(04).
[16] Mankiw, N. . (2012). Macroeconomics. Worth Publishers.
[17] Permendagri. (2006). Permendagri No.13 Tahun 2006 Tentang Pengolahan Keuangan Daerah.
[18] Pratiwi, S. A. (2020). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI RIAU. 96.
[19] Rosminah, Nurjanah, R., & Umiyati, E. (2019). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sarolangun. 7(2), 83–100
[20] Sugiyono, P. D. (2017). Metode Kuantitatif. Alfabeta Bandung.
[21] Sukirno, S. (2011). Makroekonomi Modern. Rajagrafindo Persada.
[22] Sukirno, S. (2013). Makroekonomi Teori Pengantar. PT RajaGrafindo Persada.
[23] Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2011). Pembangunan Ekonomi. Pearson Education Limited.
[24] Wahyuni, E. S., & Fatiha, R. (2021). No Title. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Study Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Bengkali Tahun Anggaran 2015-2019).
[25] Wahyuningsih, T. (2019). Ekonomi Publik. PT RajaGrafindo Persada.
[26] Zahari, M. (2017). Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. EKONOMIS: Journal of Economics and Business, 1(1), 180– 196.