Perkembangan Variabel Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

  • Azmi Azizah Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung
  • Ima Amailah Ekonomi Pembangungan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Islam Bandung
Keywords: Pertumbuhan Inklusif, Gini Ratio, Akses Internet

Abstract

Abstract. Income inequality is one of the indicators used to measure a country's level of inclusive growth. High income inequality can indicate social and economic disparities that can hinder sustainable and equitable development in Indonesia. This study aims to determine the effect of LPE, Internet Access, and MSME Financing on inclusive economic growth in Indonesia. The method used in this study is panel data regression, then the data used in the research is data from 33 provinces in Indonesia for the 2016-2021 time period. Based on the results, it can be concluded that the regression results show that the Economic Growth Rate (LPE) has no effect on the Gini Ratio as an indicator of inclusive economic growth. Then, Internet Access (AI) has a negative effect on the Gini Ratio as an indicator of inclusive economic growth. Meanwhile, MSME Financing (PUMKM) has a positive effect on the Gini Ratio as an indicator of inclusive economic growth. The results of the study show that DI Yogyakarta Province is the province with the highest level of inequality. This means that inclusive growth has not been achieved. Meanwhile, the Riau Archipelago is the province with the lowest level of inequality. This shows that the economic growth in the Riau Archipelago is inclusive

Abstrak. Ketimpangan pendapatan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan inklusif suatu negara. Ketimpangan pendapatan yang tinggi dapat mengindikasikan adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang dapat menghambat pembangunan yang berkelanjutan dan merata di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh LPE, Akses Internet, dan Pembiayaan UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi data panel, kemudian data yang digunakan pada penelitian ialah data 33 Provinsi di Indonesia dengan periode waktu tahun 2016-2021. Berdasarkan hasil regresi dapat disimpulkan bahwa LPE tidak berpengaruh terhadap Gini Ratio sebagai indikator pertumbuhan ekonomi inklusif. Kemudian, Akses Internet berpengaruh negatif terhadap Gini Ratio sebagai indikator pertumbuhan ekonomi inklusif. Sementara itu, Pembiayaan UMKM berpengaruh positif terhadap Gini Ratio sebagai indikator pertumbuhan ekonomi inklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat ketimpangan paling tinggi di Indonesia. Artinya, pertumbuhan inklusif belum tercapai. Sedangkan Kepulauan Riau menjadi provinsi dengan tingkat ketimpangan paling rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau bisa dikatakan sudah inklusif.

References

1. Ibrahim HR. Potret Pertumbuhan Ekonomi, Kesenjangan Dan Kemiskinan Di Indonesia Dalam Tinjauan Ekonomi Politik Pembangunan. 2018;
2. Sukowati Jl. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Kabupaten Kota Di Provinsi Jawa Tengah. 2019;3(November):106–16.
3. Iswanto D. Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Timur. 2015;4(1):41–66.
4. Prasetyo R, Firdaus M. Pengaruh Infrastruktur Pada Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Di Indonesia. 2009;222–36.
5. MH Arifin. Internet, Ketimpangan Digital Dan Kebijakan Inklusif. 2017;3–15.
6. Rahwanto E, Komala R, Kom S. E-Commerce Dorong Perekonomian Indonesia , Selama Pandemi Covid 19 Sebagai Entrepreneur. 2020;111–24.
7. Puspitasari S, Mahri AJW, Utami SA. Indeks Inklusi Keuangan Syariah Di Indonesia Tahun 2015-2018. 2020;4(1):15–31.
8. Frita N, Hamdani I, Devi A, Syariah E, Ibn U, Bogor K. Pengaruh Inklusi Keuangan Dan Bank Syariah Terhadap Infrastruktur Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi Dalam Program Sdgs Global Financial Inclusion Index 2017 Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan 2019. 2022;5(2):155–82.
Published
2023-08-22