Strategi Optimalisasi Potensi UMKM Kulit di Sentra Industri Kulit Sukaregang Kabupaten Garut

  • Rinanda Marwiyah Lukmanulhakim Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung
  • Ade Yunita Mafruhat Ekonomi Pembangungan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Islam Bandung
Keywords: UMKM Kulit, Industri Kulit, Pemasaran Produk

Abstract

Abstract. The leather tanning and handicraft industry faces various challenges in marketing its products, such as the presence of very cheap imported products, inadequate use of information technology, payment issues, difficulty in obtaining raw materials, and difficulty in innovating. To optimize leather UMKM in Sukaregang, Garut Regency, research was conducted to identify strengths, weaknesses, opportunities, and challenges faced and to find the right strategies to address these issues. This was a qualitative descriptive research conducted from December 2022 to April 2023, with the research sample being leather UMKM in the Leather Industry Center of Sukaregang, Garut Regency, taken with a probability sampling and stratified random sampling technique of 10% of the population. Data were analyzed using IFAS and EFAS matrices and SWOT matrices. The results showed that technology was the main factor that was the strength of UMKM, but the main weakness was the low technology for small UMKM. The biggest opportunity was government support through the Cooperative and SME Office for UMKM development, while the biggest threat was trade liberalization. Therefore, aggressive strategies could be applied through collaboration with the local government, provision of capital assistance, online product marketing, and promotion of the Leather Industry Center of Sukaregang, Garut Regency as a shopping tourism destination. This aims to develop product quality so that Garut Sukaregang leather products can be exported and production scale can be increased.

Abstrak. Industri penyamakan dan kerajinan kulit menghadapi berbagai tantangan dalam memasarkan produknya, seperti adanya produk impor yang sangat murah, kurangnya pemanfaatan teknologi informasi, permasalahan pembayaran, kesulitan mendapatkan bahan baku, dan kesulitan dalam berinovasi. Untuk mengoptimalkan UMKM kulit di Sukaregang Kabupaten Garut, penelitian dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantangan yang dihadapi dan mencari strategi yang tepat dalam menghadapi permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan pada Desember 2022 hingga April 2023 dengan sampel penelitian adalah UMKM kulit di Sentra Industri Kulit Sukaregang Kabupaten Garut diambil dengan teknik probability sampling dan stratified random sampling sebanyak 10%. Data dianalisis menggunakan Matriks IFAS dan EFAS dan Matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi adalah factor utama yang menjadi kekuatan UMKM tersebut, namun kelemahan utamanya adalah rendahnya teknologi bagi UMKM kecil. Peluang terbesarnya adalah dukungan pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UKM untuk pengembangan UMKM, sedangkan ancaman terbesarnya adalah liberalisasi perdagangan. Oleh karena itu, strategi agresif dapat diterapkan melalui kerjasama dengan pemerintah daerah, penyediaan bantuan permodalan, pemasaran produk secara online, dan promosi Sentra Industri Kulit Sukaregang Kabupaten Garut sebagai tempat wisata belanja oleh-oleh. Ini bertujuan untuk mengembangkan kualitas produk agar produk kulit Sukaregang Kabupaten Garut dapat diekspor dan meningkatkan skala produksi.

References

[1] Arief AM. Industri Penyamakan Kulit Makin Menyusut, Ini 3 Penyebabnya [Internet]. Ekonomi.Bisnis. 2020 [cited 2022 Dec 26]. Available from: https://ekonomi.bisnis.com/read/20200924/257/1295730/industri-penyamakan-kulit-makin-menyusut-ini-3-penyebabnya
[2] Muttaqien MR. Dampak Sentra Industri Kulit Sukaregang Terhadap Kondisi Ekonomi dan Lingkungan Masyarakat Kawasan Sukaregang (Studi di Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut). Vol. 135, Universitas Brawijaya. 2018.
[3] Rustam H. Analisis Daya Saing Produk Kulit Olahan Pada Industri Penyamakan Kulit di Kabupaten Magetan. Media Soerjo. 2009;5(2).
[4] Sarasa AB. Industri Kulit di Garut Dinilai Stagnan, Ridwan Kamil: Ada Bahannya yang Tidak Layak Ekspor [Internet]. IDX Channel. 2022 [cited 2022 Dec 26]. Available from: https://www.idxchannel.com/economics/industri-kulit-di-garut-dinilai-stagnan-ridwan-kamil-ada-bahannya-yang-tidak-layak-ekspor
[5] Waluya B, Adhitya C. Analisis Geografis Konsentrasi Industri Kulit di Kabupaten Garut. Univ Pendidik Indones. 2010;
Published
2023-08-06