Strategi Pengembangan Pariwisata dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bandung Barat (Studi Kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat)

  • Reza Karnia Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung
  • Ima Amailah Ekonomi Pembangunan fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Islam Bandung
Keywords: Strategi, Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Abstract

Abstract. This research is motivated by phenomena in the tourism sector. West Bandung Regency has a lot of tourism potential, but not all of it has been explored optimally, there is inequality in tourism development. In addition, the condition of facilities and infrastructure is still inadequate. The purpose of this study was to find out and analyze the implementation of the tourism development strategy carried out by the West Bandung Regency Tourism and Culture Office in an effort to increase Regional Original Income (PAD) in West Bandung Regency. In addition, to find out the driving and inhibiting factors faced by the Government in developing the tourism sector in West Bandung Regency. This research uses a qualitative descriptive approach. Source of data obtained from primary and secondary data. Data collection techniques with observation, interviews and documentation. In data analysis techniques using data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that there were four tourism development strategies carried out by the West Bandung Regency Tourism and Culture Office, including: 1) Tourism Destination Development Strategy, 2) Tourism Institutional Development Strategy, 3) Tourism Industry Development Strategy, 4) Marketing and Promotion Development Strategy . In its implementation, the tourism development strategy that has been carried out by the Government as a whole has been implemented well, however there are several strategies whose implementation is still not optimal, such as in the implementation of the tourism destination development strategy, namely: the distribution of tourist objects is still not optimal, accessibility to tourist objects has roads which was damaged. The driving factors for the tourism development strategy are: the abundant tourism potential in West Bandung Regency, the support from the Government, and advances in information technology. While the inhibiting factors, namely: limited budget, the existence of security and health issues, and weak public awareness about tourism.

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena di sektor pariwisata. Terdapat banyak potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Bandung Barat, namun belum semuanya tergaliĀ  secara optimal, adanya ketidakmerataan dalam pembangunan pariwisata. Selain itu, kondisi sarana dan prasarana serta infrastruktur masih kurang memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis implementasi strategi pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi Pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat strategi pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, antara lain: 1) Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata, 2) Strategi Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, 3) Strategi Pengembangan Industri Pariwisata, 4) Strategi Pengembangan Pemasaran dan Promosi. Dalam implementasinya, strategi pengembangan pariwisata yang sudah dilakukan Pemerintah secara keseluruhan sudah dilaksanakan dengan baik, namun ada beberapa strategi yang pelaksanaannya masih kurang maksimal, seperti dalam implementasi strategi pengembangan destinasi pariwisata, yaitu: masih belum optimalnya persebaran objek wisata, aksesibilitas menuju objek wisata terdapat jalan yang mengalami kerusakan. Adapun faktor pendorong strategi pengembangan pariwisata, yaitu: potensi wisata yang melimpah di Kabupaten Bandung Barat, adanya dukungan dari Pemerintah, dan kemajuan teknologi informasi. Sedangkan faktor penghambat, yaitu: keterbatasan anggaran, adanya isu keamanan dan kesehatan, dan lemahnya kesadaran masyarakat tentang pariwisata.

Published
2023-01-30