Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2015-2020

  • Silvi Aprillia Devi Ekonomi Pembangunan, Ekonomi dan Bisnis
  • Ima Amaliah
  • Nurfahmiyati
Keywords: BUS, Data Envelopment Analysis (DEA), Efisiensi

Abstract

Abstract. The development of Islamic banking in Indonesia is supported by Bank Indonesia as the regulator. The existence of this requires the bank to measure its performance. Efficiency is a performance measure that has an important role in banking. This study aims to analyze the efficiency of Islamic banking (BUS and UUS). This study uses the Non-parametric Data Envelopment Analysis (DEA) method using the Variable Return to Scale (VRS) assumption. The type of data used is secondary data obtained from the official website of the Financial Services Authority (OJK). This study uses a sample of the selection criteria or based on purposive sampling. The object of this research is BUS and UUS for the period 2015-2020 using 12 samples consisting of 8 BUS and 4 UUS. In this study using input variables; Fixed Assets and TPF; and the output variable is financing. In DEA an efficiency score equal to 1 can be said to be efficient and less than 1 indicates not yet efficient (inefficiency). The results of the analysis using DEA show that each bank has a different efficiency score. The number of banks that have experienced efficiency is 9 banks, the other 4 banks still have not achieved efficiency during the 2015-2020 period. The results of the average efficiency scores of BUS and UUS are 65.17% and 66.34%, respectively. Based on the different test using ANOVA, it also shows that there is no significant difference in the average efficiency score between the two groups of banks.

Abstrak. Berkembangnya perbankan syariah di Indonesia didukung oleh Bank Indonesia selaku regulator. Adanya hal tersebut menuntut bank untuk mengukur kinerjanya. Eisiensi merupakan ukuran kinerja yang memiliki peran penting dalam perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi pada perbankan syariah (BUS dan UUS). Penelitian ini menggunakan metode Non-parametrik Data Envelopment Analysis (DEA) dengan menggunakan asumsi Variable Return to Scale (VRS). Jenis data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penelitian ini menggunakan sampel dari kriteria pemilihan atau berdasarkan purposive sampling. Objek penelitian ini adalah BUS dan UUS periode 2015-2020 menggunakan 12 sampel yang terdiri dari 8 BUS dan 4 UUS. Dalam penelitian ini menggunakan variabel input; Aset Tetap serta DPK; dan variabel output berupa pembiayaan. Pada DEA skor efisiensi sama dengan 1 dapat dikatakan efisien dan kurang dari 1 menunjukkan belum efisien (inefisien). Hasil analisis menggunakan DEA menunjukan bahwa setiap bank memiliki skor efisiensi yang berbeda-beda. Jumlah bank yang telah mengalami efisien ada 9 bank, 4 bank lainnya masih belum mencapai efisien selama periode 2015-2020. Hasil rata-rata skor efisiensi BUS dan UUS masing-masing adalah 65.17% dan 66.34%. Berdasarkan uji beda menggunakan ANOVA, juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata skor efisiensi secara signifikan diantara kedua kelompok bank tersebut.

Published
2022-01-20