Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam Meningkatkan Jati Diri Anak Usia Dini di TK Persis Tarogong Garut

  • Alma Husnu Tazkia PGPAUD, Universitas Islam Bandung
  • Erhamwilda PGPAUD, Universitas Islam Bandung
  • Arif Hakim PGPAUD, Universitas Islam Bandung
Keywords: Identity, Independent Curriculum Childhood, Jati Diri, Kurikulum Merdeka, Anak Usia Dini

Abstract

Abstract. Identity is a person's assessment and understanding of himself, both as an individual and as part of a certain group. It is important to introduce identity so that children can understand that they are creatures of Allah Subhanahu wa Ta'ala and all natural phenomena are part of His power. In addition, through the introduction of this individual identity, children also learn to know themselves, their surroundings, and how to interact socially so that they can properly respect themselves, others, and diversity. The independent curriculum is a suitable curriculum implemented in early childhood to improve identity, because it contains an independent curriculum structure, where this independent curriculum has three elements, one of which is identity. Persis Tarogong Kindergarten is one of the schools that has implemented an independent curriculum in its learning. The purpose of this study was to find out the implementation of the independent learning curriculum in improving early childhood identity. This study uses qualitative research methods and data generated through observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that with an independent curriculum, children's identity increases not only in terms of identity but other aspects also increase, this is because children not only carry out and complete projects, but children also contribute to giving ideas and ideas about what activities children want in the project to be held. So that children are able to express their ideas into something real and also children will carry out activities according to their wishes and interests. These things will certainly improve aspects of development in children, one of which is identity.

Abstrak. Jati diri merupakan penilaian dan pemahaman seseorang mengenai dirinya, baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari kelompok tertentu. Penting untuk mengenalkan jati diri agar anak dapat memahami bahwa mereka adalah makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan segala fenomena alam merupakan bagian dari kuasa-Nya. Selain itu, melalui pengenalan jati diri individu ini, anak-anak juga belajar mengenal diri sendiri, lingkungan sekitar, dan cara berinteraksi sosial sehingga mereka bisa menghargai diri sendiri, orang lain, serta keberagaman dengan baik. Kurikulum merdeka merupkan kurikulum yang cocok diimplementasikan pada anak usia dini untuk meningkatkan jati diri, dikarenakan didalamnya terdapat stuktur kurikulum merdeka, dimana kurikulum merdeka ini memiliki tiga elemen salah satunya Jati diri. TK Persis Tarogong merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka pada pembelajarannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implemetasikurikulum merdeka belajar dlaam meningkatkan jati diri anak usia din dini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan data yang dihasilkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya kurikulum merdeka, jati diri anak menjadi meningkat tidak hanya aspek jati diri saja melainkan aspek-aspek lainnya pun ikut meningkat, hal ini dikarenakan anak-anak tidak hanya melaksanakan dan menyelesaikan projek, tetapi anak juga ikut andil dalam memberikan ide dan gagasan tentang kegiatan apa saja yang diinginkan anak dalam projek yang akan diadakan tersebut. Sehingga anak-anak mampu mengeluarkan idenya menjadi sesuatu yang nyata dan juga anak akan melakukan kegiatan sesuai keinginan dan minatnya, Halhal tersebut tentunya akan meningkatkan aspek-aspek perkembangan pada anak salah satunya jati diri

References

Rahmawati, U. (2016). Pengembangan kecerdasan spiritual santri: studi terhadap kegiatan keagamaan di rumah tahfizqu deresan putri yogyakarta. Jurnal penelitian, 10(1), 97-124.

Kemendikbud. (2022). Permendikbud Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah

Istiqomah, J. Y. N., & Indarini, E. (2021). Meta analisis efektivitas model problem based learning dan problem posing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar pada pembelajaran matematika. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 670-681

Helista, C. N., Puspitasari, O., Prima, S. A., & Anggraini, Y. D. (2021). Buku panduan guru capaian pembelajaran elemen jati diri untuk satuan PAUD

Ratih, G. K., Iriani, A., & Dwikurnaningsih, Y. (2022). Kindergarten Teachers Training in Integrating Anti-Corruption Education through Storytelling and Game. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(03), 1628-1639..

Suprayitno, A., & Wahyudi, W. (2020). Pendidikan karakter di era milenial. Deepublish

Ubaidillah, K. (2018). Pembelajaran sentra bac (bahan alam cair) untuk meningkatkan kreativitas anak; studi kasus RA Ar-Rasyid. Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, 4(2), 161-176

Ayu, S. D. P., & Made, S. N. (2022). Peran Orangtua Dalam Pembentukan Karakter Religius Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Pengenalan Mantram Puja Tri Sandya Di Masa Belajar Dari Rumah. Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 78-92.

Ubaidillah, K. (2018). Pembelajaran sentra bac (bahan alam cair) untuk meningkatkan kreativitas anak; studi kasus RA Ar-Rasyid. Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, 4(2), 161-176.

Published
2023-08-08