Etika Komunikasi K-Popers Indonesia di Media Sosial Instagram

  • Rizkayanti Mariva Manajemen Komunikasi
  • Rini Rinawati Manajemen Komunikasi, Ilmu Komunikasi
Keywords: Etika Komunikasi, Komentar, K-Popers

Abstract

Abstract. There is a communication ethic in social media that its users need to apply. However, it's still often ignored by some users. Seen on the K-pop news portal @panncafe, Indonesian K-popers comment on news of bullying. Based on this phenomenon, the problems in this study are formulated as follows: (1)How is cyber culture (K-Popers commenting on bullying news on the @panncafe) produced? (2)What is the pattern of communication that occurs between Indonesian K-Popers when interacting to share comments about bullying news on the @panncafe? (3)What are the values ​​that are built for Indonesian K-Popers in submitting comments about bullying news on the @panncafe?. Researchers used a virtual ethnographic method using a qualitative approach. The population in this study were followers of @panncafe which amounted to 678,000 accounts. With the sampling technique, namely Purposive Sampling, the research informants were obtained as many as 8 people. Data collection techniques used in this study were interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used in this research is the technical analysis of the Miles & Huberman model, and the analysis of cyber media. The results of this study are: cyber culture is produced with easy requirements provided by features on Instagram, with anonymous identity k-popers produce their comments which consist of elements of understanding, opinion, word choice, form, purpose, hashtag, and contribution in comments. The communication pattern consists of 4, namely reading the news, giving comments, interacting and discussing bullying news. The values ​​built by k-popers consist of motivation and moral & personal values ​​from comments.

Abstrak. Terdapat etika komunikasi dalam bermedia sosial yang perlu diterapkan penggunanya. Namun, etika komunikasi masih sering diabaikan oleh beberapa pengguna. Terlihat pada akun Instagram portal berita K-pop @panncafe, para K-popers Indonesia saling berkomentar terhadap berita bullying yang dilakukan oleh artis Korea Selatan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1)Bagaimana budaya siber (K-Popers Indonesia menyampaikan komentar mengenai berita bullying di akun Instagram @panncafe) itu diproduksi? (2)Bagaimana pola komunikasi yang terjadi antarentitas K-Popers Indonesia ketika berinteraksi untuk saling menyampaikan komentar mengenai berita bullying di akun Instagram @panncafe? (3)Apa saja nilai-nilai yang dibangun bagi antarentitas K-Popers Indonesia dalam menyampaikan komentar mengenai berita bullying di akun Instagram @panncafe?. Peneliti menggunakan metode etnografi virtual dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah pengikut akun Instagram @panncafe yang berjumlah 678.000 akun. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling diperoleh informan penelitian sebanyak 8 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis model Miles & Huberman, dan analisis media siber. Hasil dari penelitian ini adalah: budaya siber diproduksi dengan persyaratan mudah yang disediakan oleh fitur di Instagram, dengan identitas anonim k-popers memproduksi komentarnya yang terdiri dari unsur pemahaman, opini, pemilihan kata, bentuk, tujuan, hashtag, dan kontribusinya dalam komentar. Pola komunikasi terdiri dari 4, yakni membaca berita, memberikan komentar, melakukan interaksi dan mendiskusikan kembali berita bullying. Nilai yang dibangun k-popers terdiri dari motivasi serta nilai moral & personal dari komentar.

Published
2023-01-24