Representasi Feminisme Radikal Dalam Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa 2023
Abstract
Abstract. This study analyzes radical feminism in the film Tuhan Izinkan Aku Berdosa, portraying the main character as a symbol of women's empowerment. Using Roland Barthes' semiotics approach, the research explores three layers of meaning: denotative, connotative, and myth, in the visual representation of female characters throughout the film. The study addresses several key questions: (1) How is the perspective on radical feminism throughout the film Tuhan Izinkan Aku Berdosa (2023) viewed from a denotative meaning? (2) How is the perspective on radical feminism throughout the film Tuhan Izinkan Aku Berdosa (2023) viewed from a connotative meaning? (3) How is the perspective on radical feminism throughout the film Tuhan Izinkan Aku Berdosa (2023) viewed from a mythological meaning? and (4) What messages are conveyed in the film Tuhan Izinkan Aku Berdosa (2023) from the perspective of Roland Barthes' semiotic analysis?Radical feminism, which emphasizes dismantling patriarchy and full empowerment of women, is reflected in the transformation of the main character, challenging traditional gender stereotypes. The film not only portrays women as objects or in limited roles but as leaders and agents of change. This study also involves interviews with women actively engaged in gender equality issues to understand the film's impact on their perspectives. The findings are expected to provide insights into how popular films like Tuhan Izinkan Aku Berdosa can serve as effective communication tools in introducing radical feminism and highlighting the importance of inclusive representation to promote social change and gender equality.
Keywords: Roland Barthes' Semiotics, Representation, Radical Feminism, Tuhan Izinkan Aku Berdosa Movie 2023
Abstrak. Penelitian ini menganalisis feminisme radikal dalam film Tuhan Izinkan Aku Berdosa yang menggambarkan karakter utama sebagai simbol pemberdayaan perempuan. Dengan pendekatan semiotika Roland Barthes, penelitian ini mengeksplorasi tiga lapisan makna: denotatif, konotatif, dan mitos, dalam representasi visual karakter perempuan sepanjang film. Penelitian ini menjawab beberapa pertanyaan utama: (1) Bagaimana pandangan tentang Feminisme Radikal sepanjang film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa 2023 ditinjau dari makna Denotatif? (2) Bagaimana pandangan tentang Feminisme Radikal sepanjang film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa 2023 ditinjau dari makna Konotatif? (3) Bagaimana pandangan tentang Feminisme Radikal sepanjang film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa 2023 ditinjau dari makna Mitos? dan (4) Bagaimana pesan yang terkandung dalam film Tuhan Izinkan Aku Berdosa 2023 ditinjau dari analisis semiotika Roland Barthes? Feminisme radikal, yang menekankan penghancuran patriarki dan pemberdayaan penuh perempuan, tercermin dalam transformasi karakter utama yang menentang stereotip gender tradisional. Film ini tidak hanya menggambarkan perempuan sebagai objek atau dalam peran terbatas, tetapi sebagai pemimpin dan agen perubahan. Penelitian ini juga melibatkan wawancara dengan perempuan aktif dalam isu kesetaraan gender untuk memahami pengaruh film terhadap pandangan mereka. Hasilnya diharapkan memberikan wawasan tentang bagaimana film populer seperti Tuhan Izinkan Aku Berdosa dapat menjadi alat komunikasi efektif dalam memperkenalkan feminisme radikal dan menggarisbawahi pentingnya representasi inklusif untuk mendorong perubahan sosial dan kesetaraan gender.
References
Cresswell, J. W. (2015). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hall, S. (1997). Representation Cultural Representations and Signifting Practice. Sage Publication. Ltd. The Open University.
Hasyim, W. M. (2014). Analisis Feminisme Radikal Pada Novel Tuhan Izinkan Aku Jadi Pelacur Karya Muhidin Dahlan. Jurnal Publika Budaya.
Littlejohn, S. W. (2016). Teori Komunikasi. Salemba Humanika.
Murphy, P. F. (2004). Feminism and Masculinities. Oxford University Press. New York.
Sobur, A. (2003). Semiotika Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya.
Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Afabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.
Susanto, A. (1982). Komunikasi Massa 1. Bandung Bina Cipta.