Representasi Konflik Komunikasi Keluarga dalam Film Noktah Merah Perkawinan

  • Oksa Yudia Prakasa Prodi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
  • Ike Junita Triwardhani Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung
Keywords: Semiotika, Representasi keluarga, Konflik

Abstract

Abstract. This research was conducted based on the film "Noktah Merah Perkawinan," which focuses on the representation of family communication conflicts in the domestic life of married couples. The aim of this research is to analyze the representation of family communication conflicts depicted in the film, using Roland Barthes' semiotic analysis method which includes the meaning of denotation, connotation and myth. The research method applied is qualitative with a constructivist paradigm. Data collection was carried out through observation for primary data and documentation for secondary data. The theories used include Roland Barthes' semiotics, representation theory, and conflict theory, while the type of data used is qualitative data. From this research, it is known that there are at least 10 scenes that show representations of family communication conflicts. The results of the research show that the five scenes that researchers have categorized as representing family communication conflicts in this film are, always avoiding problems, lack of trust in their partner, husband and wife who corner each other, and the wife who makes decisions unilaterally.

Abstrak. Penelitian ini dilakukan berdasarkan film "Noktah Merah Perkawinan," yang memfokuskan pada representasi konflik komunikasi keluarga dalam kehidupan rumah tangga pasangan suami istri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis representasi konflik komunikasi keluarga yang tergambar dalam film tersebut, dengan menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes yang mencakup makna denotasi, konotasi, dan mitos. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi untuk data primer dan dokumentasi untuk data sekunder. Teori yang digunakan mencakup semiotika Roland Barthes, teori representasi, dan teori konflik, sementara jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Dari penelitian ini diketahui bahwa setidaknya terdapat 10 scenes yang menunjukkan representasi konflik komunikasi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima scene yang telah peneliti kategorikan sebagai representasi konflik komunikasi keluarga dalam film ini ialah, selalu menghindar dari masalah, kurangnya rasa percaya terhadap pasangan, Suami dan Istri yang saling menyudutkan satu sama lain, dan istri yang mengambil keputusan secara sepihak.

References

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya.
[2] Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta: Bandung: Alfabeta.
[3] Abidin,Syahrul. (2022), Komunikasi Antar Pribadi, Malang: PT. Literasi Nusantara Abadi Grup.
[4] Andriansyah, & Indri Rachmawati. (2022). Representasi Konflik Komunikasi Keluarga di Film Minari. Jurnal Riset Manajemen Komunikasi, 16–21. https://doi.org/10.29313/jrmk.v2i1.813
[5] Antara, O., & Timothy, M. (2023). Sinopsis Noktah Merah Perkawinan, Bikin Emosi Campur Aduk. Diambil dari https://www.orami.co.id/magazine/noktah-merah-perkawinan
[6] Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Burhan Bungi. 2008. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. Cet. 2; Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[7] Cangara, H. (2017). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
[8] Danesi, M. (2010). Pesan Tanda dan Makna: Buku Teks dasar. Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.
[9] Darling-Hammond. (2019). Professional learning in the learning profession. Washington, DC: National Staff Development Council.
[10] DeVito, & Joseph. (2017). The Interpersonal Communications Book. Pearson Education, USA.
[11] Effendy, O. U. (2019). Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
[12] Estiastuti, L. (2021). Representasi Pengelolaan Konflik Orang Tua Anak Dalam Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
[13] Fransiska,Olva Rautania. (2021). Model Komunikasi Public Pemerintah Yogyakarta Melalui Akun Humasjogja Tentang Penangan Pandemic Tahun 2020. Skripsi: Universitas Mercubuana Yogjakarta.
[14] Ibid, & Djuarsa, S. (2003). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
[15] Ivada, S. M. (2023). Representasi Penyelesaian Konflik Keluarga Dalam Film Gara Gara Warisan. Surakarta - Fak. ISIP.
[16] Kharis, Muhammad Khamid, (2014), Pengaruh Dzikir Iklil Terhadap Kesadaran Diri Masyarakat Nelayan Jama’ah Al-Khidmah Desa Morodemak Kecamatan Boning Kabupaten Demak. Skripsi: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
[17] KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). (2015). Jakarta: PT (Persero) penerbitan dan percetakan.
[18] Kristanto, J. (2014). Nonton Film Nonton Indonesia. Jakarta : Kompas Gramedia.
[19] Liemansyaputri, & Majid, A. (2020). Analisis Semiotik Dalam Konflik Keluarga Pada Film “Ali & Ratu Ratu Queens” Semiotic Analysis In Family Conflicts On The Film, 88–101.
[20] Nabillah. (2021). Komunikasi Interpersonal Pasangan Suami Istri Berlatar Belakang Beda Agama Dalam mewujudkan Keharmonisan Rumah Tangga,Skripsi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
[21] Wati, Risma. (2021), Keterbukaan Komunikasi Interpersonal Pada Pasangan Beda Negara Dalam Pengelolaan Konflik (Studi Pada Pasangan Beda Negara Di Lombok Barat), Skripsi: Universitas Muhammadiyah Malang.
[22] Marheni, Ag.Krisna Indah. (2019), "Komunikasi Interpersonal Dalam Pernikahan." Jurnal of Counseling and Personal Development. 1 (1), 11- 25.
[23] Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya.
[24] Mulyana, D. (2014). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[25] Pangaribuan, Lisbon. (2016)."Kualitas Komunikasi Pasangan Suami Istri Dalam Menjaga Keharmonisan Perkawinan." Jurnal Simbolika,2(1), (1-19).
[26] Pratiwi, R. N. A. (2022). Analisis Semiotika Tentang Komunikasi Keluargadalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
[27] Sari, D. M. (2023). Jeblok di Bioskop, Noktah Merah Perkawinan Masuk Top 3 di Netflix. Diambil dari https://kumparan.com/kumparanhits/jeblok-di-bioskop-noktah-merah-perkawinan-masuk-top-3-di-netflix-1zhqEjf0ZNA/full
[28] Sobur, A. (2019). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. 1983. Pengantar Psikologi: Jilid 2. Alih bahasa: Taufiq Nurdjannah. Jakarta: Erlangga. (Edisi kedelapan).
[29] Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta: Bandung: Alfabeta.
[30] Sutopo, & Sugiyono. (2021). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R dan D. Bandung : Afabeta.
[31] Wardyaningrum, D. (2015). Komunikasi untuk penyelesaian konflik dalam keluarga: orientasi percakapan dan orientasi kepatuhan. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, 2(1), 47–58. Diambil dari eprints.uai.ac.id/
Published
2024-08-15