Analisis Penerapan Anggaran untuk Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Biaya Produksi

Abstract

Abstract. Companies engaged in industry or manufacturing require effective and efficient production cost control. One of them is the need for good production budget planning, namely production operational plans that are compiled in the budget to make the company's production operations run according to plan. This study aims to analyze the application of the budget to increase the effectiveness and efficiency of production cost control at PT.Caka Indonesia Bandung City through the aspects of the production cost budget, standard production costs and standard cost variance as measured by direct raw materials, direct labor and factory overhead. The research method used by researchers is a case study method with a qualitative approach. The results showed that production cost control at PT.Caka Indonesia was not yet effective and efficient, due to the application of higher production cost standards when compared to actual cost standards for direct raw materials and factory overhead which led to variance where the actual conditions were greater than budget (unfavorable).

Abstrak. Perusahaan yang bergerak di bidang industri atau manufaktur memerlukan pengendalian biaya produksi yang efektiv dan efisien. Salah satunya perlu adanya perencanaan anggaran produksi yang baik, yaitu rencana operasional produksi yang disusun dalam anggaran untuk membuat operasional produksi perusahaan berjalan sesuai dengan rencana. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan anggaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian biaya produksi pada PT.Caka Indonesia Kota Bandung melalui aspek anggaran biaya produksi, biaya produksi standar dan varians biaya standar yang diukur melalui bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan Overhead pabrik. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian biaya produksi pada PT.Caka Indonesia belum efektiv dan efisien, disebabkan penerapan standar biaya produksinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan standar biaya aktual untuk bahan baku langsung dan overhead pabrik yang menyebabkan terjadinya penyimpangan (Variance) dimana kondisi realisasi lebih besar daripada anggarannya (unfavorable).