Dampak Tingkat Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

  • Afgan Yuan Hibatullah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung
  • Diamonalisa Sofianty Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung
Keywords: Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, PPN

Abstract

Abstract. Value Added Tax (VAT) is a tax imposed on the consumption of goods and services within the customs area. The contribution of VAT is considered important for state income because it is the second largest contributor to the type of tax. VAT is directly related to people's behavior in consuming goods and services that are closely related to the macroeconomic conditions of a country, therefore in this study using macro-economic variables in the form of inflation and the rupiah exchange rate. Inflation data, the rupiah exchange rate used is a type of secondary data from 2014-2016. This type of research uses explanatory research using a quantitative approach. Based on the independent variables in the form of inflation data, the rupiah exchange rate while for the dependent variable using VAT revenues, the analytical technique used is multiple linear regression analysis. Based on the hypothesis test t and F, the independent variable has a partial and simultaneous effect on the dependent variable.

Abstrak. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di dalam daerah pabean. Kontribusi PPN dianggap penting bagi pemasukan negara karena merupakan  penyumbang jenis pajak terbesar kedua. PPN bersinggungan langsung dengan  perilaku  masyarakat dalam melakukan konsumsi atas barang dan jasa yang mempunyai keterkaitan erat dengan kondisi ekonomi makro suatu negara, maka dari itu dalam penelitian ini menggunakan variabel makro-ekonomi berupa inflasi dan nilai tukar rupiah. Data inflasi, nilai tukar rupiah yang dignakan merupakan jenis data sekunder dari tahun 2014-2016. Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian explanatory research dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Bedasarkan variabel independen berupa data inflasi, nilai tukar rupiah sedangkan untuk variabel dependen menggunakan penerimaan PPN, maka teknik analisis yang digunakan merupakan analisis regresi linear berganda. Bedasarkan uji hipotesis t dan F, variabel independen mempunyai pengaruh parsial dan simultan terhadap variabel dependennya.

Published
2022-01-22